Polemik Pembagian Bansos dari Pemerintah Masih Belum Merata

- 20 Oktober 2020, 11:02 WIB
Menteri Sosial Juliari P. Batubara.
Menteri Sosial Juliari P. Batubara. /Kemensos.go.id

PR BANDUNG RAYA – Dampak dari merebaknya virus Covid-19 membuat sektor ekonomi Indonesia goyah. Ada banyak sekali masyarakat terdampak dari pandemi ini.

Sudah tidak terhitung berapa banyak perusahaan memecat karyawan dan beberapa toko-toko tutup akibat pandemi ini.

Sebagai langkah dalam upaya untuk kembali menekan angka turunnya perekonomian Indonesia, melalui beberapa program pemerintah Indonesia memberikan berbagai macam bantuan kepada masyarakat.

Baca Juga: Jelang Liga Champions, Pirlo: Kami Dibangun untuk Menang

Diantaranya adalah program Kartu Prakerja, subsidi gaji karyawan hingga memberikan bantuan sosial yang digagas oleh Kementerian Sosial.

Diperkirakan hingga tahun 2021 pemerintah akan terus melakukan program bantuan sosial kepada masyarakat.

Akan tetapi, seperti masalah lama yang tak kunjung selesai di berbagai wilayah penerima bantuan sosial selalu mengalami hal yang tidak sesuai dengan tujuan program tersebut.

Baca Juga: Pengamat: UU Cipta Kerja Membawa Angin Segar Sebagai Pintu Masuk Pergerakan Ekonomi Digital

Dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari RRI, Kementerian Sosial telah memberikan Bansos di berbagai daerah Indonesia. Salah satunya adalah Provinsi Bali yang sudah hampir menghabiskan dana kurang lebih Rp. 1 triliun.

Dalam kunjungannya ke Bali, Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengatakan bahwa program bantuan sosial ini akan menjadi penggerak perekonomian di Bali.

“Beda dengan dulu, kalau Bali normal butuh waktu lebih lama karena lalu lintas padat. Ini pertanda roda perekonomian di Bali belum sepenuhnya bergerak. Dengan bansos yang diluncurkan Kemensos diharapkan menggerakkan perekonomian di Bali," kata Mensos Juliari, Sabtu 17 Oktober 2020.

Baca Juga: Dua Kolam Retensi Dipersiapkan Pemkot Bandung Atasi Banjir, Yana: Ada Beberapa Alternatif

Berbeda dengan apa yang diharapkan oleh Pemerintah, seorang pedagang buah Putu Tiara Agustina mengaku bahwa sejak awal pandemi hingga saat ini dirinya belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.

"Nggak dapat apa-apa saya, maksudnya bantuan dari pemerintah, kayak beras gitu ndak dapat dari dulu," ujar Putu Tiara di Buleleng, Bali, Senin 20 Oktober 2020.

Putu mengaku bahwa dirinya sama sekali belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah, mulai dari bantuan sembako hingga bantuan kuota internet yang diberikan oleh Kemendikbud untuk anaknya Putri mengaku bahwa dirinya tidak dapat bantuan itu.

Baca Juga: Info Demo Hari Ini 20 Oktober 2020, BEM SI Dikabarkan Akan Gelar Aksi Tolak Ciptaker Lagi

"Ndak dapat, karna sekolahnya ga ngurusin," katanya.

Lebih lanjut Putu mengatakan bahwa perangkat desa di Kampung Tinggi Buleleng yang merupakan tempat tinggalnya tidak pernah ada koordinasi dengan perangkat lingkungan setempat untuk mendistribusikan bansos.

Tidak hanya Putu, seorang pelaku pariwisata di Pantai Lovina mengaku ia belum pernah mendapatkan bansos serupa.

"Nggak, belum pernah dapat bansos-bansos seperti itu," tutur pria berusia 27 tahun yang tidak mau disebutkan namanya.

Berdasarkan hal tersebut hal ini masih menjadi perhatian dan evaluasi pemerintah dalam mendistribusikan program bansos. Pemerintah berencana akan kembali memperpanjang 6 bantuan sosial untuk masyarakat Indonesia seperti BLT subsidi gaji, kartu Prakerja, BLT UMKM, kartu harapan dan sembako.***

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x