Dokter Nazar mengatakan masalah utama dalam vaksinasi adalah keamanan, efektivitas, dan imunogenitas. Untuk persoalan keamanan, sebenarnya semua harus berawal dari keyakinan tenaga medis terhadap vaksin yang ingin disuntikkan.
Ini akan menjadi penghambat tenaga medis untuk meyakinkan penerima vaksin bahwa cairan yang diterimanya benar-benar aman.
Sementara itu, IDI hanya akan menunggu keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) karena mereka percaya pengawasan lembaga tersebut berkaitan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam uji coba vaksin Covid-19, Ridwan Kamil menjadi satu-satunya Gubernur di Indonesia dan menjadi salah satu dari 1.620 relawan.
Baca Juga: Megawati Pertanyakan Dedikasi Kaum Milenial terhadap Negara dan Minta Jokowi Tak Memanjakannya
Rupanya keputusan Ridwan Kamil menjadi relawan membuat banyak relawan ikut berpartisipasi hingga melebihi target yang sudah ditentukan.
Ridwan Kamil menyatakan kesediaannya menjadi relawan vaksin Covid-19 untuk meyakinkan masyarakat agar tidak memiliki kekhawatiran atas vaksin itu.
“Sebagai seorang pemimpin aura saya ini harus optimis. Ya namanya jenderal kan harus tetap semangat memimpin. Itu kenapa saya turun jadi relawan vaksin,” ujar Ridwan Kamil dalam wawancaranya dengan juru bicara pemerintah Reisa Broto Asmoro sebagaimana dikutip dari Antara.
Pada awalnya, Ridwan Kamil menjelaskan bahwa pengujian vaksin sudah masuk ke dalam tahap ketiga, dan terakhir adalah uji coba yang dilaksanakan di Bandung.
Suami dari Atalia Praratya itu menyimpulkan bahwa vaksin yang disuntikkan ke tubuhnya tidak memberikan reaksi yang berlebihan.