Polemik Vaksin Covid-19 yang Belum Teruji Aman, IDI Masih Akan Tunggu Keputusan BPOM

- 29 Oktober 2020, 06:30 WIB
Ilustrasi vaksin virus corona.
Ilustrasi vaksin virus corona. /PIXABAY/Arek Socha

PR BANDUNGRAYA - Pandemi virus corona atau Covid-19 hingga kini masih mengalami lonjakan kasus yang signifikan di beberapa negara.

Pemerintah Indonesia sempat mengumumkan akan memulai melakukan vaksinasi Covid-19 pada November 2020, namun hingga kini rencananya tersebut masih ada kejelasan.

Pemerintah rencananya akan mendahulukan vaksin impor untuk disuntikkan pada kelompok prioritas. Namun, permasalahan vaksin Covid-19 masih bergulir, simpang siur informasi yang beredar memicu kebingungan di masyarakat.

Baca Juga: Episode Terakhir Drakor Record Of Youth Raih Rating Terbaik dan The Penthouse Jadi Pemimpin Baru

Alih-alih menjadi harapan, di mata masyarakat vaksin malah dinilai mengkhawatirkan.

Muncul banyak pertanyaan di benak masyarakat tentang vaksin Covid-19 yang hingga saat ini masih belum dikatakan berhasil. Padahal, pengujian vaksin Covid-19 yang diteliti sejumlah lembaga di Indonesia belum selesai.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bersama para petugas medis merasa hal tersebut tidak tepat karena tanggung jawab penyuntikkan vaksin Covid-19 sangat besar. Terlepas dari itu beberapa vaksin Covid-19 saat ini sedang dalam masa uji klinis.

Hal ini ditegaskan oleh Kepala Biro Hukum, Pembinaan, dan Pembelaan IDI dr. H. Nazrial Nazar.

"Sebagai praktisi medis, perihal imunisasi vaksin itu adalah bagian dasar, bukan utama dari tanggung jawab profesi," ujar Nazrial sebagaimana dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club.

Baca Juga: Park Bo Gum Jadi MC di Konser Angkatan Laut Republik Korea dan Promosikan Drama ‘Record of Youth’

Dokter Nazar mengatakan masalah utama dalam vaksinasi adalah keamanan, efektivitas, dan imunogenitas. Untuk persoalan keamanan, sebenarnya semua harus berawal dari keyakinan tenaga medis terhadap vaksin yang ingin disuntikkan.

Ini akan menjadi penghambat tenaga medis untuk meyakinkan penerima vaksin bahwa cairan yang diterimanya benar-benar aman.

Sementara itu, IDI hanya akan menunggu keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) karena mereka percaya pengawasan lembaga tersebut berkaitan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dalam uji coba vaksin Covid-19, Ridwan Kamil menjadi satu-satunya Gubernur di Indonesia dan menjadi salah satu dari 1.620 relawan.

Baca Juga: Megawati Pertanyakan Dedikasi Kaum Milenial terhadap Negara dan Minta Jokowi Tak Memanjakannya

Rupanya keputusan Ridwan Kamil menjadi relawan membuat banyak relawan ikut berpartisipasi hingga melebihi target yang sudah ditentukan.

Ridwan Kamil menyatakan kesediaannya menjadi relawan vaksin Covid-19 untuk meyakinkan masyarakat agar tidak memiliki kekhawatiran atas vaksin itu.

“Sebagai seorang pemimpin aura saya ini harus optimis. Ya namanya jenderal kan harus tetap semangat memimpin. Itu kenapa saya turun jadi relawan vaksin,” ujar Ridwan Kamil dalam wawancaranya dengan juru bicara pemerintah Reisa Broto Asmoro sebagaimana dikutip dari Antara.

Pada awalnya, Ridwan Kamil menjelaskan bahwa pengujian vaksin sudah masuk ke dalam tahap ketiga, dan terakhir adalah uji coba yang dilaksanakan di Bandung.

Suami dari Atalia Praratya itu menyimpulkan bahwa vaksin yang disuntikkan ke tubuhnya tidak memberikan reaksi yang berlebihan.

Baca Juga: Produksi Uang Palsu Senilai Rp800 Juta di Bandung, Keempat Pelaku Berhasil Diringkus

Hanya saja, satu jam pertama merasakan pegal dan selama tiga hari merasa mengantuk, dan hari berikutnya tidak apa-apa.

Lebih jauh Ridwan Kamil mengatakan semangat kebersamaan harus hadir dalam masa penanganan pandemi Covid-19, agar timbul sense of hope atau harapan di masyarakat atas penanganan pandemi.

Tambahnya lagi bila kasus Covid-19 telah menurun oleh beberapa hal, di antaranya karena kedisiplinan warga, karena banyaknya pasien sembuh oleh obat atau terapi, dan menurutnya pandemi Covid-19 bisa dikatakan berakhir bila seluruh jiwa sehat, lantaran memiliki imunitas dalam tubuhnya melalui vaksin.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: YouTube ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah