Menilik Beberapa Tradisi Dan Sejarah Suku Dayak yang Masih Digunakan

29 November 2022, 22:16 WIB
Menilik Beberapa Tradisi Dan Sejarah Suku Dayak yang Masih Digunakan /Tangkap layar YouTube/Misbahol Hasan

BANDUNGRAYA.ID - Suku Dayak merupakan penduduk asli di Pulau Kalimantan, dan Nama Dayak berasal dari sebutan untuk penduduk asli disana.

Selain masih kental akan tradisinya, Suku dayak juga memiliki aspek mistis yang sangat menyeramkan, Salah satunya yaitu mandau terbang.

Senjata tradisional suku Dayak dalam berperang yang digunakan secara turun menurun, yakni senjata tradisional tersebut yang digunakan oleh orang yang memiliki ilmu kanuragan.

Baca Juga: Iklan Balenciaga Berkonsep BDSM Tuai Kecaman, Apa Sebenarnya Pengertian BDSM?

Berbicara tentang tradisi, Suku Dayak hingga kini masih memegang erat adat serta tradisinya.

Ciri khas tradisi dari Suku Dayak ini ialah dari pakaian, bahasa, dan juga bentuk rumahnya.

Berikut beberapa ragam tradisi yang masih dipegang erat oleh Suku Dayak.

1. Seni Tato

Tato sudah menjadi identitas bagi mayoritas Suku Dayak. Sebagian beranggapan bahwa tato adalah simbol filosofi spiritual tentang jalan kebenaran.

Tato juga tidak hanya diperuntukkan laki-laki saja, tetapi juga perempuan Suku Dayak memakainya.

Setiap gambar tato memiliki makna tersendiri, Misal tato bunga terong pada laki-laki Dayak, yaitu menggambarkan bahwa laki-laki tersebut sudah masuk tahap dewasa.

2. Tradisi Kuping Panjang

Telinga panjang melambangkan ciri khas untuk perempuan Suku Dayak.

Sangat unik, karena disana kecantikan seorang wanita tidak dinilai dari wajah, namun dari telinga mereka.

Maka semakin memanjangkan telinga, akan semakin terlihat cantik. Dan biasanya juga menggunakan logam yang ditaruh di bawah telinga tempat memasang anting.

Selain itu, tradisi kuping panjang juga menunjukan status kebangsawanan serta melatih kesabaran.

Baca Juga: GRATIS! Link Nonton First Love Hatsukoi (2022), Drama Jepang yang Lagi Trending di Media Sosial

3. Tiwah

Tiwah merupakan upacara pemakaman yang dilakukan oleh masyarakat Suku Dayak Ngaju. Mereka akan membakar tulang belulang dari kerabat yang telah meninggal dunia.

Tujuannya untuk mengantarkan jiwa atau roh manusia menuju Hakarang lamiang atau Lewu liau.

Dimana menurut kepercayaan agama Hindu letaknya di langit ketujuh.

Tradisi Tiwah ini tergolong ritual yang membutuhkan banyak biaya, karena menyediakan beberapa kebutuhan dan persyaratan.

Seperti harus menyediakan makanan, hewan untuk dikorbankan, dan juga sesaji untuk tamu dan juga sesaji untuk roh leluhur serta roh halus.

Itulah beberapa ragam tradisi Suku Dayak, dan masih banyak lagi tradisi yang dianut atau dipegang oleh Suku Dayak.***

Editor: Raabi Ghulamin Halim

Tags

Terkini

Terpopuler