Selain Kuota, Kepala Sekolah Sebut Siswa di Bandung Tak Memiliki Gawai untuk Mengikuti PJJ

- 24 Agustus 2020, 12:28 WIB
 Guru dan siswa melakukan kegiatan belajar mengajar luar jaringan (luring) di rumah siswa di Kelurahan Ampenan Tengah, Mataram, NTB, pada Rabu, 29 Juli 2020.
Guru dan siswa melakukan kegiatan belajar mengajar luar jaringan (luring) di rumah siswa di Kelurahan Ampenan Tengah, Mataram, NTB, pada Rabu, 29 Juli 2020. /ANTARA/Ahmad Subaidi

PR BANDUNGRAYA - Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang tengah dilakukan di sejumlah daerah ternyata masih menimbulkan beberapa kendala, terutama bagi para siswa.

Pasalnya, tak sedikit siswa yang mengalami kesulitan memahami materi dari guru karena tidak bisa berkomunikasi secara langsung.

Selain itu, pada kenyataannya tidak semua siswa memiliki kesempatan untuk mengikuti belajar secara daring.

Baca Juga: Simak 4 Kebiasaan Sederhana yang Mampu Tingkatkan Metabolisme Tubuh

Jangankan untuk membeli kuota belajar, fasilitas penunjang lain untuk mendukung proses belajar online seperti gawai, masih tidak dimiliki oleh sebagian siswa.

Menurut Kepala Sekolah SMP Negeri 59 Bandung, Asep Ramdani menjelaskan bahwa para siswa diklasifikasikan dalam tiga kategori.

Pertama, siswa A merupakan siswa yang memiliki gawai dengan perangkat yang lengkap seperti memiliki aplikasi Zoom dan WhatsApp.

Kedua, siswa B diperuntukan untuk siswa yang memiliki gawai tetapi hanya memiliki akses aplikasi WhatsApp.

Ketiga, siswa C yang tidak memiliki sama sekali gawai.

Baca Juga: Penampilan Pertama dalam Film 'Black Adam', Dwayne Johnson Bocorkan Kostum Superhero DC

Halaman:

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Humas Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x