Selain Kuota, Kepala Sekolah Sebut Siswa di Bandung Tak Memiliki Gawai untuk Mengikuti PJJ

- 24 Agustus 2020, 12:28 WIB
 Guru dan siswa melakukan kegiatan belajar mengajar luar jaringan (luring) di rumah siswa di Kelurahan Ampenan Tengah, Mataram, NTB, pada Rabu, 29 Juli 2020.
Guru dan siswa melakukan kegiatan belajar mengajar luar jaringan (luring) di rumah siswa di Kelurahan Ampenan Tengah, Mataram, NTB, pada Rabu, 29 Juli 2020. /ANTARA/Ahmad Subaidi

Untuk kategori siswa A dan B itu bisa diterapkan pembelajaran dengan daring. Meskipun untuk siswa dengan kategori B yang tidak memiliki aplikasi Zoom, siswa bisa dikirimkan berupa materi saja.

Namun, hal tersebut pun belum bisa dikatakan efektif karena tidak semua siswa bisa langsung memahami materi.

Sementara, bagi siswa C yang tidak memiliki gawai, pihak sekolah pun mencari jalan keluar agar siswa tersebut tetap mendapatkan hak belajar layaknya siswa lain.

"Kita data siswa yang tidak memiliki gawai, kita berikan layanan luring (luar jaringan), kita buatkan modulnya, kita kunjungi siswanya," ujar Asep yang dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari akun Instagram Humas Bandung, @humasbandung pada Senin, 24 Agustus 2020.

Baca Juga: Penting Diketahui, Berikut Macam-macam Alat Pemadam Kebakaran dan Fungsinya

Asep pun menegaskan bahwa kegiatan pembelajaran luring ini dilakukan secara personal atau individual, tidak dikelompokan.

“Sehingga untuk siswa C harus tetap dilayani. Setiap guru bergantian datang kerumah siswa untuk proses belajar mengajar,” katanya.

Dari 140 siswa di kelas VII terdapat 14 siswa yang melakukan pembelajaran secara luring.

Melihat kondisi demikian, Asep pun ikut membantu para guru lainnya secara bergantian karena pihaknya khawatir siswa akan tertinggal pelajaran, bahkan tidak bisa melanjutkan pendidikan.***

Halaman:

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Humas Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah