Kemampuan tes PCR untuk mendeteksi materi genetik dapat digunakan untuk mengidentifikasi sejumlah penyakit, antara lain.
1. Gonorea
2. Klamidia
3. Penyakit Lyme
4. Pertusis (batuk rejan)
5. Infeksi cytomegalovirus
6. Infeksi human papillomavirus (HPV)
7. Infeksi human immunodeficiency virus (HIV)
8. Hepatitis C
9. Covid-19
Baca Juga: Peringati HUT Ke-75, TNI Diminta Tingkatkan Kemampuan Hadapi Ancaman Hibrida
Persiapan sebelum melakukan tes PCR
Tidak ada persiapan khusus sebelum untuk melakukan tes PCR. Namun, pasien diambil sampel dengan cara khusus dan kemudian mengirimkannya ke laboratorium untuk diekstraksi, purifikasi dan diproses dengan alat PCR.
Pasien yang menjalani tes PCR harus diberi tahu tentang berapa lama waktu untuk segera menerima hasil tes ini.
Pasien penyakit menular yang dapat ditularkan melalui droplet, seperti Covid-19 atau batuk rejan, harus mematuhi protokol kesehatan yang ada sambil menunggu hasil PCR.
Pasien yang menjalani pengujian PCR bersama dengan pengambilan sampel swab (pengujian usap) diberikan arahan bahwa prosedur ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan selama dan setelah proses.
Setelah proses pengambilan sampel selesai, sampel dipindahkan dan dibaca oleh alat PCR. Jika sampel diambil melalui swab test, setelah proses pengambilan sampel lendir, dokter memasukkan alat swab ke dalam tabung plastik, kemudian menutup rapat tabung plastik tersebut.
Baca Juga: Viral di TikTok hingga Twitter, Pernyataan Orang Tua Mahasiswa Soal Mahalnya Biaya Wisuda Online