PR BANDUNGRAYA - Menghadapi berbagai bencana yang menghadang awal tahun ini, Provinsi Jawa Barat sebagai daerah yang rawan bencana menyiapkan langkah-langkah preventif untuk memitigasi bencana.
Dari 27 kabupaten atau kota, 14 daerah masuk kategori risiko bencana tinggi dan 13 daerah berisiko bencana sedang.
Artinya, tidak ada daerah di Jabar yang masuk kategori risiko bencana rendah.
Baca Juga: Singgung Nasionalisme, Ganjar Pranowo Sebut Nahdatul Ulama Banyak Berkontribusi
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar Dani Ramdan menyatakan, pihaknya sudah menyusun kajian risiko bencana dan peta rawan bencana sampai ke tingkat desa.
"Hanya gempa yang tidak bisa diprediksi kapan dan di mana terjadi. Tapi kalau banjir, kita lihat dari kondisi alam termasuk banjir rob karena air laut yang naik. Sedangkan, tsunami dan gempa tidak bisa diprediksi," kata Dani dikutip PRBandungRaya.com dari Humas Pemprov Jabar, pada Minggu, 31 Januari 2021.
Menyusul setelah terjadinya musibah longsor yang berada di daerahnya, Bupati Sumedang bersama jajaran segera lakukan reboisasi di kawasan Cimanggung.
Baca Juga: Gus Nabil Apresiasi PDIP yang Merayakan Harlah ke-95 NU dengan Meriah meskipun Digelar secara Daring
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir memimpin penanaman pohon atau reboisasi di area lahan bekas longsor di RT 3 RW 10, Kampung Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, pada Minggu, 31 Januari 2021.
Penanaman juga dilakukan oleh Wakil Bupati, Sekda, Dandim, Wakapolres, Camat, dan SKPD.
"Reboisasi atau upaya penanaman pohon di lahan yang sudah rusak ini dilakukan agar lahan ini kembali hijau seperti semula untuk mencegah kejadian yang sama kembali terulang," kata Dony dikutip PRBandungRaya.com dari Pemkab Sumedang, Minggu 31 Januari 2021.
Baca Juga: Jokowi Kecewa Soal Kebijakan PPKM, Implementasi Pekan Pertama Tidak Tegas dan Tak Konsisten
Dony menyampaikan sebanyak 2.000 bibit pohon tanaman keras ditanam di lahan seluas 2,4 hektare di area tersebut.
"Mumpung saat ini masih memasuki musim hujan, sehingga diharapkan bisa mencegah longsor di kemudian hari," ujarnya.
Untuk area zona merah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumedang menyiapkan 8.000 pohon.
Zona merah tersebut di antaranya adalah Perumahan Satria Bumintara Gemilang (SBG).
Baca Juga: Wacana Turnamen Pramusim Liga 1 2021, Ini Tanggapan Kiper Persib Bandung
Dony berharap reboisasi bisa mencegah longsor dan banjir di Kecamatan Cimanggung dan Kecamatan Jatinangor ke depannya.
Tak hanya di wilayah itu, Bupati juga menginstruksikan semua kecamatan melakukan hal yang sama.
"Saya sudah menginstruksikan, penghijauan jangan hanya sebatas formalitas, jangan hanya menggugurkan kewajiban. Tapi harus dijiwai dan betul-betul menanam dengan sungguh-sungguh serta penanamannya harus menyebar," katanya.
Baca Juga: Berlaku 1 Februari, Sri Mulyani Tegaskan Pungutan Pajak Pulsa dan Token Listrik Tak Pengaruhi Harga
Upaya reboisasi tersebut, pihak kecamatan, desa, hingga setiap SKPD akan mendapatkan zona masing-masing untuk menanam dan memelihara dan merawat pohon yang sudah ditanam sampai tumbuh dan berkembang.
"Dengan cara ditanam tanaman yang keras, akarnya akan mengikat tanah, menyimpan air, dan juga bisa menghasilkan oksigen," ujar Dony.***