Hidup 40.000 Tahun Lalu, Kepala Serigala Ditemukan dalam Kondisi Utuh Seperti Diawetkan

2 Juli 2020, 16:29 WIB
Warga temukan kepala serigala raksasa yang hidup 40.000 tahun lalu di tepi sungai di Siberia.* //dok. Albert Protopopov

PR BANDUNGRAYA - Sebuah kepala serigala yang telah punah sejak 40.000 tahun lalu ditemukan di Siberia. Diketahui, kepala serigala tersebut bisa ditemukan dalam kondisi utuh karena telah diawetkan sejak zaman es.

Kepala serigala ditemukan dalam galian pada 2018 silam di hutan belantara yang biasanya membeku saat musim dingin.

Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Science Alert, Kamis 2 Juli 2020, penemuan-penemuan di zaman dahulu kala tidak bisa terjadi begitu saja, hal itu dibantu oleh proses permafrost bumi yang terus mencair karena pemanasan global.

Baca Juga: Kabar Baik, Uji Coba Vaksin Virus Corona Tahap 2 pada Manusia Berbuah Positif

Kepala serigala raksasa itu ditemukan oleh penduduk setempat pada tahun 2018 di sepanjang tepi Sungai Tirekhtyakh di Republik Rusia Sakha.

Kepala serigala itu berukuran panjang keseluruhan 40 sentimeter, cukup berbeda dengan serigala yang biasa ditemukan.

"Ini adalah penemuan unik dari sisa-sisa pertama serigala Pleistosen dewasa dengan jaringannya diawetkan," kata ahli paleontologi Albert Protopopov dari Akademi Ilmu Pengetahuan Sakha.

Baca Juga: Pemprov DKI Larang Penggunaan Kantong Plastik, DPP IKAPPI Minta Alternatif untuk Barang Basah

"Kami akan membandingkannya dengan serigala modern untuk memahami bagaimana spesies berevolusi dan merekonstruksi penampilannya," tutur dia.

Temuan ini merupakan lanjutan dari penemuan sejumlah anak singa gua purba di wilayah yang sama pada tahun 2015 dan 2017.

Penemuan turut mewakili hewan lain yang terawat dengan baik yang ditemukan di Yakutia entah itu bulunya, taring, jaringan kulit, dan bahkan jaringan otak masih tampak utuh.

Baca Juga: Jika Ada Protokol Kesehatan Covid-19, Ojol di Bandung Boleh Kembali Angkut Penumpang

Protopopov, bersama dengan para ilmuwan dari Swedia dan Jepang telah mempelajari penemuan kepala serigala itu, yang diyakini merupaka serigala dewasa berusia dua hingga empat tahun.

Pekerjaan mereka adalah menganalisis DNA hewan purba dan menggunakan teknik tomografi untuk melihat secara non-invasif di dalam tengkorak.

Menurut Protopopov, menemukan tengkorak serigala dalam proses pencairan permafrost di Siberia bukanlah hal yang biasa.

Baca Juga: 3 Kereta Api Jarak Jauh Daop 1 Jakarta Mulai Beroperasi, Berikut Jadwalnya

"Beberapa anak anjing juga telah ditemukan," kata Protopopov.

"Keunikan dari penemuan ini adalah kami menemukan kepala serigala dewasa dengan jaringan lunak dan otak yang terpelihara dengan sempurna," tuturnya.

Di samping penemuan kepala serigala, para ilmuwan juga memeriksa seekor singa gua yang baru ditemukan, yang diduga seekor betina.

Baca Juga: Minim Perhatian Pemerintah, Harga Sekarung Beras di Lokasi Tambang Emas Karowai Papua Rp2 Juta

Para peneliti berpikir singa itu mungkin telah mati tak lama setelah dilahirkan dan kemudian menjadi terawetkan dalam es.

Dijuluki Spartak, anak itu juga dalam keadaan baik. Hal itu memberi para ilmuwan kesempatan luar biasa untuk mempelajari lebih lanjut tentang spesimen kuno ini.

"Otot, organ, dan otak mereka dalam kondisi baik," kata ahli paleontologi Naoki Suzuki dari Fakultas Kedokteran Universitas Jikei di Tokyo.

Baca Juga: Mengaku Rindu Penggemar, V BTS Bocorkan Lagu Terbarunya di Twitter

"Kami ingin menilai kemampuan fisik dan ekologi mereka dengan membandingkannya dengan singa dan serigala hari ini," tutur dia.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Science Alert

Tags

Terkini

Terpopuler