Ternyata Begini Cara Kerja Vaksin Covid-19 Pfizer yang Terbukti 90 Persen Efektif

10 November 2020, 11:49 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 Pfizer yang terbukti 90 persen efektif. Vaksin ini dikembangkan dengan platform teknologi mRNA. /PEXELS/Gustavo Fring

PR BANDUNGRAYA – Vaksin menjadi salah satu opsi paling krusial dalam penanganan pandemi Covid-19. Para ilmuwan dari seluruh dunia saat ini tengah berupaya mengembangkan vaksin Covid-19 yang efektif.

Kendati demikian, salah satu kandidat vaksin Covid-19, vaksin Pfizer dilaporkan telah berhasil mencapai efektivitas hingga 90 persen.

Lantas bagaimana cara kerja vaksin Pfizer dalam mencegah virus corona atau SARS-CoV-2 penyebab Covid-19?

Baca Juga: Ramai Sambutan Habib Rizieq, Penumpang Keluhkan Akses Bandara hingga Pilot Jalan Kaki Lewati Massa

Diketahui vaksin Pfizer dikembangkan dengan menggunakan platform teknologi yang disebut Messenger RNA atau disingkat mRNA.

mRNA dalam vaksin Pfizer berfungsi untuk melatih sistem kekebalan tubuh manusia dalam mengenali ancaman virus corona atau SARS-CoV-2.

Oleh karena itu, vaksin Pfizer akan membantu tubuh memproduksi antibodi agar dapat melindungi dirinya sendiri.

Baca Juga: Dipertemukan di Acara TV, Ade Londok Meminta Maaf Langsung Kepada Komedian Malih

Platform teknologi mRNA dalam vaksin Pfizer merupakan molekul yang berisi instruksi bagi sel untuk menghasilkan DNA.

Untuk kasus Covid-19, mRNA dalam vaksin Pfizer memberikan instruksi kepada sel tubuh untuk mulai memproduksi protein dari virus corona atau SARS-CoV-2 dalam jumlah yang besar.

Lonjakan jumlah protein yang melimpah ini akan membantu virus corona atau SARS-CoV-2 masuk ke dalam sel tubuh.

Baca Juga: Viral Video Kejadian Aneh Kejutan Ulang Tahun di TikTok, Diduga Lilin Mati Sendiri karena Hal Mistis

Kendati demikian, lonjakan protein ini tidak akan membahayakan tubuh, karena justru dapat memicu sistem kekebalan tubuh untuk mulai memberikan respons yang defensif.

"Ini pada dasarnya adalah teknologi vaksin yang didasarkan pada urutan genetik virus, sehingga dalam beberapa hal membuatnya jadi lebih mudah untuk dimulai," kata profesor Chris Beyrer.

Dilansir dari Fast Company, kandidat vaksin umumnya dirancang menggunakan dosis nonaktif dari organisme penyebab virus.

Baca Juga: Sambut Kepulangan Habib Rizieq Shihab, Giliran Fadli Zon Ikut Cuitkan #WelcomeBackIBHRS

Sedangkan vaksin dengan platform teknologi mRNA seperti vaksin Pfizer ini justru dikembangkan agar tubuh dapat memproduksi proteinnya sendiri.

"Dan itulah mengapa vaksin dengan mRNA menjadi yang pertama berhasil," tutur professor Chris Beyrer.

Sebagai informasi, vaksin Pfizer ini merupakan kerja sama antara dua perusahaan bioteknologi, yakni Pfizer dan BioNTech.

Baca Juga: Sambut Pernikahan, Sule Ajak Nathalie Holscher Ziarah ke Makam Lina Jubaedah

Sebenarnya perusahaan BioNTech telah mencoba berbagai platform teknologi selain mRNA untuk pengembangan vaksin Covid-19.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Fast Company

Tags

Terkini

Terpopuler