Tampilkan Iklan Berbahaya, Ratusan Aplikasi Android Dihapus dari Play Store

- 11 Oktober 2020, 09:06 WIB
Ilustrasi aplikasi.
Ilustrasi aplikasi. /PEXELS/Lisa Fotios

PR BANDUNGRAYA – Google Play Store kembali membersihkan aplikasi Android yang melanggar ketentuan.

Secara tegas, ada 240 aplikasi yang telah diinstal jutaan kali oleh pengguna dan kini telah dihapus.

Semua aplikasi dihapus karena mengandung iklan yang mengganggu bagi penggunanya.

Iklan dari aplikasi berbahaya tersebut dapat muncul tiba-tiba saat Anda menggunakan ponsel.

Baca Juga: Apple Dikabarkan Akan Segera Merilis iPhone 12 yang Hadir dengan Fitur dan Warna Baru

Misalnya saja saat pengguna mencoba melakukan panggilan, tiba-tiba saja iklan muncul dan memenuhi layar meskipun pengguna tidak menjalankan aplikasi.

Bukan hanya dihapus, Google juga memblokir semua aplikasi tersebut demi kenyamanan pengguna.

Penghapusan 600 aplikasi berbahaya yang dilakukan beberapa waktu ke belakang hanyalah permulaan.

Meski begitu, Google masih mengumpulkan aplikasi serupa dan berupaya untuk menghapusnya dari Play Store.

Dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari RRI, ratusan aplikasi Android telah dihapus dari Play Store karena menampilkan iklan di luar konteks yang ditetapkan oleh Google.

Baca Juga: Manjakan Penggunanya, PUBG Mobile Rilis Pembaruan Payload 2.0 dan Fitur Permainan Baru

Banyak pemilik ponsel Android di Indonesia yang memasang dan menggunakan ratusan aplikasi tersebut.

Iklan di luar konteks atau iklan di luar aplikasi merupakan iklan di ponsel yang ditampilkan di luar ruang aplikasi, biasanya berupa pop-up atau iklan yang menguasai seluruh layar perangkat.

Sejak Februari 2020, jenis iklan ini telah dilarang oleh Google.

Meski Google sudah menghapus ratusan aplikasi, Google masih mencurigai adanya aplikasi berbahaya yang ada di Play Store.

240 penghapusan aplikasi baru-baru ini merupakan bagian dari operasi White Ops Google. Klaster aplikasi tersebut disebut dengan RainbowMix oleh Google.

Baca Juga: Pemkot Cirebon Terapkan Sistem Buka Tutup di 9 Titik Jalan, Berikut Daftarnya

Beberapa dari aplikasi berhubungan dengan permainan dan sebagian lain merupakan kloningan dari aplikasi lain dan rata-rata banyak mengandung komponen berbahaya yang dikenal sebagai com.timuz.a.

Komponen itulah yang digunakan untuk menampilkan gambar iklan di luar konteks tersebut.

Ratusan aplikasi ini telah diunduh lebih dari 14 juta kali pada tahun 2020, dan aktivitasnya mencapai puncaknya pada Agustus tahun lalu dan menghasilkan lebih dari 15 juta tayangan iklan per hari.

Aplikasi ini banyak diunduh dari negara Brasil 20.8 persen Indonesia 19.7 persen Vietnam 11 persen, Amerika Serikat 7.7 persen, Meksiko 6.2 persen, dan Filipina 5.9 persen.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah