Pihaknya juga membantah soal klaim yang menyebutkan bahwa vaksin Sinovac mengandung boraks, formalin, dan merkuri.
Menurutnya dalam vaksin dosis ganda (multidose) memang menggunakan merkuri jenis ethylmercury atau methylmercury, tetapi untuk vaksin dosis tunggal tidak menggunakan merkuri.
"Merkuri itu biasanya setelah masuk ke dalam tubuh dalam waktu tertentu akan dibuang lewat ginjal, dosis yang digunakan juga di bawah ambang batas dari yang ditentukan WHO," kata Eddy.
Hingga kini, emberian izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinovac memasuki tahap penyelesaian.
Baca Juga: Imbas Naiknya Harga Kedelai, Pengrajin Tahu Dan Tempe Lakukan Mogok Produksi hingga Besok
BPOM hingga kini masih melakukan pemantauan uji klinis dan mengevaluasi agar vaksin tersebut aman digunakan untuk masyarakat.***