Proyeksi Perdagangan Komoditas Emas di 2021, Direktur JFX: Emas Tetap Primadona

- 9 Februari 2021, 17:52 WIB
Direktur JFX Andreas Tanadjaya saat menjelaskan company profile JFX, Bandung, Selasa 9 Februari 2021,
Direktur JFX Andreas Tanadjaya saat menjelaskan company profile JFX, Bandung, Selasa 9 Februari 2021, /
 
PR BANDUNG RAYA -  Walaupun tetap berpotensi mengalami fluktuasi, komoditas emas diprediksikan akan tetap cemerlang selama 2021. Emas yang merupakan save heaven masih menjadi instrumen investasi yang diminati para investor di perdagangan berjangka. 
 
"Proyeksi perdagangan komoditas emas di 2021 ini saya sangat yakin masih bagus sepanjang 2021. Termasuk komoditas sektor pertambangan lainnya. Tetapi diantara komoditas lainnya emas tetap akan primadona, " tutur Direktur Jakarta Futures Exchange (JFX) Andreas Tanadjaya, Bandung, Selasa 9 Februari 2021. 
 
Menurut Andreas, banyak faktor yang akan memengaruhi pergerakan harga komoditas emas. Untuk siklus jangka pendek, emas biasanya bergerak naik saat hari besar umat beragama.
 
 
Seperti di hari raya Idul Fitri dan natal yang biasanya banyak masyarakat membeli emas atau dengan kata lain dipengaruhi oleh faktor supply dan demand
 
"Misalnya di hari raya Idul Fitri, masyakarat banyak beli emas dan setelah hari raya mereka banyak menjual kembali, itu salah satu contohya," kata dia. 
 
Bagaimana menjelang hari raya Imlek  2021 kata dia, potensi naik sangat besar, tetapi kembali lagi pergerakannya dipengaruhi pada supply dan demand  atau sentimen pasar lainnya.
 
 
Sedangkan siklus jangka panjang, biasanya pergerakan harga emas dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan pokok, daya beli meningkat, inflasi dan sebagainya.
 
Komoditas Perkebunan 
 
Dibandingkan dengan kopi dan komoditas perkebunan lainnya. Komoditas kopi selama 2021 diproyeksikan akan membaik apabila tidak ada pengaruh cuaca buruk, dan tingginya permintaan kopi. 
 
 
"Saya yakin kalau harga kopi dan komoditas perkebunan masih berpotensi bergerak naik meski naiknya tak seagresif komoditas emas," ucap dia.
 
Diakui memang selama 2020 komoditas kopi belum banyak diminati para investor. Apalagi investor pemula yang lebih suka terhadap komoditas emas.
 
Namun demikian dirinya yakin kalau komiditas kopi ini bisa berpotensi naik selama 2021 sama halnya dengan komiditas perkebunan lainnya. 
 
 
"Kita akan menyasar investor pemula, investor kecil yang bergerak di industri kopi agar mau berinvestasi di komoditas kopi. Komoditas ini berpotensi besar karena lahan kopi di Indonesia itu cukup luas. Permintaannya pun sebenarnya cukup banyak, hanya kita belum maksimalkan," ujar dia. *** 

Editor: Yuni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x