Apa Itu Reksadana? Kamu Akan Paham Setelah Baca Artikel Ini

- 3 November 2022, 20:56 WIB
Apa Itu Reksadana? Kamu Akan Paham Setelah Baca Artikel Ini
Apa Itu Reksadana? Kamu Akan Paham Setelah Baca Artikel Ini /Pixabay/PabitraKaity

BANDUNGRAYA.ID – Reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Sebelum berinvestasi dalam reksadana kita perlu memahami terlebih dahulu perberbedaan dan juga macam-macam reksadana.

Kami telah merangkum beberapa penjelasan mengenai salah satu produk investasi pada artikel berikut ini yaitu reksadana.

Baca Juga: Apa Itu Deposito? Simak Macam-macam Deposito dan Manfaat Memilikinya

Produk reksadana antara lain :

1.    Reksadana pasar uang

Reksadana ini memiliki kebijakan investasi 100 persen pada instrumen pasar uang atau surat berharga dengan jangka waktu jatuh tempo kurang dari setahun. Reksadana ini mempunyai resiko paling rendah dan timbal baliknya relatif kecil.

2.    Reksadana pendapatan tetap

Instrumen investasi ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat hutang. Reksadana ini memiliki resiko relatif lebih tinggi daripada reksadana pasar uang. Bertujuan mendapatkan tingkat pengembalian yang stabil.

3.    Reksadana campuran

Kebijakan investasi reksadana ini mempunyai kebijakan maksimal 79 persen pada instrumen pasar uang, obligasi, saham. Cocok untuk nasabah yang ingin independen secara finansial dalam jangka waktu 3-5 tahun atau investor profil moderat.

Baca Juga: Karena Dugaan Pencurian Uang Rakyat Saham Milik Kaesang Turun, Rocky Gerung: Investor Curiga Ada Kecurangan

4.    Reksadana saham

Reksadana ini memiliki kebijakan investasi minimal 80 persen dalam instrumen satu saham. Cocok untuk investor berprofil agresif. Reksadana jenis ini mempunyai resiko paling tinggi dibanding reksadana lainnya. Namun potensi keuntungannya juga paling tinggi daripada yang lain.

5.    Reksadana syariah 

Reksadana jenis ini mengikuti aturan ketentuan dan prinsip syariah Islam dalam pengelolaannya.

Kelebihan jika melakukan investasi reksadana :

1)    Nasabah walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan diversifikasi efek sehingga resiko menjadi lebih kecil. Misalnya pemodal dana terbatas mempunyai obligasi yang tidak mungkin terjadi jika tidak memiliki dana yang besar.

Memiliki reksadana berarti maka terjadi pengumpulan dana yang besar sehingga memudahkan diversifikasi baik di instrumen pasar uang ataupun pasar modal. Instrumen investasi bisa berwujud deposito, saham, obligasi.

2)    Reksadana memudahkan nasabah untuk investasi di pasar modal.

3)    Investasi reksadana diserahkan kepada manajer investasi profesional maka nasabah tidak perlu repot membuang waktu untuk memantau kinerja invetasi karena hal itu sudah menjadi tanggung jawab manajer investasi.

Baca Juga: Cara Cek Riwayat Transaksi Gojek yang Sedang Viral, Jangan Kaget Ya Kamu Abis Berapa Nih?

Kekurangan investasi reksadana :

1)    Resiko likuiditas

Hal ini menyangkut tentang kesulitan yang dihadapi manajer investasi jika sebagian besar pemodal melakukan penjualan kembali atau redemption atas unit-unit yang dipegangnya. Kemungkinan manajer investasi kesusahan dalam menyediakan uang tunai atas redemption itu.

2)    Resiko berkurangnya nilai unit penyertaan

Hal ini berpengaruh karena efek (saham, obligasi, serta surat berharga lainnya) harganya turun dalam portofolio reksadana tersebut.

3)    Resiko wanprestasi

Ini resiko terburuk ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksadana lambat membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Misalnya wanpretasi dari pihak-pihak yang terkait seperti pialang, bank,kustodian, bencana alam yang menyebabkan turunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) reksadana.***

Editor: Raabi Ghulamin Halim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah