Jangan lupa untuk menanamkan strategi perusahaan dan spesifikasi pekerjaan dalam jawaban-jawaban kamu.
Bedakan pula pertanyaan yang bersifat hipotesis dengan perilaku. Pertanyaan hipotesis biasanya berputar di apa yang akan kamu lakukan di sebuah skenario spesifik. Sedangkan pertanyaan perilaku adalah, apa yang sudah kamu lakukan di masa lampau, di suatu skenario spesifik.
Teruslah berlatih. Bisa dengan merekam sesi latihan kita dengan voice note, atau dengan kamera video. Dengan ini, kita bisa menyadari dan memperbaiki intonasi dan bahasa tubuh kita.
4. Aktiflah Bertanya
Kamu bisa meriset siapa yang meng-interview kamu. Kamu bisa mengecek akun LinkedIn mereka, meng-googling nama mereka, dan melihat profil Twitter mereka.
Tujuannya, untuk menemukan kesamaan dengan sosok yang sedang mewawancarai kita. Bagaimanapun, mereka pun manusia biasa, sama seperti kita.
5. Etiket Interview
Begitu interview selesai, kirimkan email ucapan terima kasih. Katakan bahwa kita menikmati sesi interview tadi dan fokuslah pada poin-poin yang spesifik.***