Perluas Pemasaran Produk, Erick Thohir Gaet Kemlu Buat Program 'BUMN Go Global'

- 17 Juli 2020, 12:53 WIB
Tangkapan layar - Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara penandatanganan MoU diplomasi ekonomi BUMN Go Global di Kementerian Luar Negeri, Jakarta pada Jumat 17 Juli 2020.
Tangkapan layar - Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara penandatanganan MoU diplomasi ekonomi BUMN Go Global di Kementerian Luar Negeri, Jakarta pada Jumat 17 Juli 2020. /ANTARA/Aji Cakti/

PR BANDUNGRAYA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengusung program baru BUMN Go Global bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah menandatangani MoU Kerja Sama Diplomasi Ekonomi untuk mendukung BUMN Go Global pada Jumat 17 Juli 2020.

Program tersebut dibuat bukan untuk gaya-gayaan, melainkan demi memperbaiki rantai pasok atau supply chain Indonesia.

Baca Juga: Dari Jembatan Cincin hingga Rumah Cut Nyak Dien, Simak 21 Situs Cagar Budaya di Sumedang

BUMN Go Global memiliki dua tujuan utama. Pertama untuk meningkatkan pemasaran produk buatan BUMN ke luar negeri, dan kedua, memperbaiki supply chain atau rantai pasok barang di Indonesia.

"Kita tahu bahwa selama ini kita hanya jadi target pasar atau market, tapi sampai kapan. Dan ini yang kita harapkan bagaimana dengan kita juga melakukan akuisisi beberapa perusahaan yang ada di luar negeri, ini tujuannya simpel yaitu memperbaiki rantai pasok Indonesia," kata Erick Thohir usai menandatangani MoU diplomasi ekonomi BUMN Go Global sebagaimana dilaporkan Antara, Jumat 17 Juli 2020.

Sejauh ini, produk-produk BUMN yang telah diakui di kancah internasional adalah produksi vaksin yang dilakukan oleh Bio Farma ataupun dari industri pertahanan sendiri yang telah mendapatkan pengakuan di beberapa negara Asia Tenggara lewat produk-produk BUMN.

Baca Juga: Siapkan Kertas HVS! Sistem Cetak Sendiri KK dan Akta Kelahiran di Sumedang Telah Berlaku

"Melalui MoU ini, kita akan membentuk tim bersama BUMN Go Global untuk mendukung ekspansi BUMN Go Global dan mengidentifikasi bersama peluang investasi in bound dan out bound," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat memberikan sambutan saat upacara tanda tangan MoU.

Dalam kesempatan itu, Retno Marsudi menyampaikan pembahasan MoU hanya membutuhkan waktu kurang lebih selama satu minggu, sementara biasanya pembicaraan untuk tanda tangan nota kesepahaman menghabiskan waktu sampai beberapa bulan.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x