Indonesia Alami Krisis Ekonomi Berbeda, Sri Mulyani Ingin Perkuat LPS Atasi Dampak Covid-19

- 17 September 2020, 13:55 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. /Instragram.com/@smindrawati

PR BANDUNGRAYA – Seminar international kembali digelar oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang turut menghadirkan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Sri Mulyani menegaskan bahwa krisis ekonomi yang dialami Indonesia akibat pandemi Covid-19 berbeda dengan krisis-krisis sebelumnya.

Ia mengatakan bahwa krisis kali ini tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi tapi juga pada kesehatan masyarakat. Lebih lanjut, ia membeberkan bahwa krisis ekonomi saat ini menghantam semua sektor.

Karena itu menurutnya LPS harus tetap diperkuat agar bisa mengambil langkah-langkah antisipatif untuk menyelesaikan masalah keuangan.

Baca Juga: Viral Video Pengguntingan Bendera Merah Putih, Pelaku Diancam Hukuman Penjara Selama 5 Tahun

Pada rentang tahun 1997-1998 Indonesia juga sempat dilanda krisis ekonomi, akibat inflasi yang mencapai 70 persen sehingga sektor korporasi dan perbankan merasakan tekanan yang nyata.

Sementara krisis saat ini tidak hanya menekan korporasi dan perbankan tetapi juga menyeret sektor UMKM.

"Covid-19 memberikan tantangan yang sangat berbeda meskipun implikasinya mirip dengan krisis sebelumnya, berbeda dengan krisis sebelumnya saat ini kesehatan dan keselamatan masyarakat sangat diperhatikan," ujar Sri Mulyani sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari laman resmi Kementerian Keuangan.

Pemerintah juga melihat bagaimana akan merancang kebijakan dan instrumen serta membahasnya dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam rangka mengidentifikasi potensi efek domino Covid-19 terhadap stabilitas sistem keuangan.

Baca Juga: Kampanye ‘Semua Rp1’ ShopeePay Dorong Adopsi Transaksi Contactless dengan Lebih dari 8 Juta Voucher

Menkeu menambahkan bahwa peranan LPS dalam pemulihan ekonomi akan sangat penting.

Ia juga mengapresiasi seminar internasional LPS ini untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan dalam menghadapi masalah perbankan dan menangani tekanan perbankan juga memberikan resolusi dengan cara yang paling kredibel. 

Menurut Sri Mulyani rencana ke depannya, pihaknya akan terus waspada apalagi dengan semakin terbangunnya kinerja korporasi yang tentunya akan mempengaruhi kinerja sistem keuangan. Salah satu yang terpenting adalah sistem perbankan.

Ini semua merupakan area di mana pemerintah bersama dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan akan terus memantau, membahas serta merancang semua respons kebijakan yang diperlukan agar kita dapat memfasilitasi serta memitigasi risiko yang dapat membahayakan dari pemulihan yang sangat rapuh ini.

Baca Juga: iOS 14 Versi Final Resmi Dirilis, Berikut Daftar Perangkat yang Mendukung Sistem Tersebut

“Forum internasional ini akan memberi kita perspektif serta pertukaran pengalaman dan pada saat yang sama, saling belajar bagaimana kebijakan dan instrumen langkah-langkah dapat diadopsi ketika ekonomi tertentu yang terkena dampak pandemi ini perlu merespons secara tepat waktu dan efektif,” katanya.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Kemenkeu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x