Meninggal Kamis Malam, Simak 7 Fakta Omas Sang Bintang Lenong

17 Juli 2020, 08:17 WIB
OMAS ketika bermain lakon di salah satu stasiun televisi.* /Antara

PR BANDUNGRAYA - Kabar duka kembali datang dari dunia seniman Indonesia. Kamis malam, 16 Juli 2020, seniwati asal Betawi, Omaswati atau akrab disapa Omas telah menghembuskan napas terakhirnya.

Kepergian Omas menyusul kembalinya seniman Indonesia lain di tahun 2020 ini menyiratkan sejumlah luka dan rasa kehilangan bagi orang-orang tersayang.

Banyak penggemar yang mengungkap rindu dan mengaku sedih mendengar kabar kembalinya Omas ke hadapan Yang Maha Kuasa. Di hari kepergiannya, kata kunci Omas pun sempat memuncaki trending topic twitter Indonesia.

Baca Juga: Jadwal dan Soal Program Belajar dari Rumah TVRI, Jumat 17 Juli 2020

Sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat 17 Juli 2020, berikut ini Pikiranrakyat-bandungraya.com merangkum 7 fakta seniwati Omas yang kerap kali menemani pemirsa di layar kaca.

1. Memiliki sejumlah riwayat penyakit

Menurut penuturan pihak keluarga, Omas memiliki riwayat penyakit seperti paru-paru dan gula. Bahkan, gula darah Omas sempat rendah sebelum akhirnya dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Menggelikan, LIPI Temukan Spesies Baru Mirip Kecoa Raksasa di Selat Sunda

Sebelum dinyatakan meninggal pada Kamis 16 Juli 2020, Omas sempat dirawat di rumah sakit karena penyakit yang diidapnya.

2. Meninggal di usia 54

Setelah berkiprah di dunia hiburan dan menempati tempat di hati pemirsa, Omas dipanggil Yang Maha Kuasa di usia yang ke-54. Omas sendiri lahir pada 3 Mei 1966 di Jakarta.

Baca Juga: Cek Fakta: Barack Obama Dikabarkan Kunjungi Laboratorium 'Covid-19' di Wuhan-Tiongkok pada 2015

3. Logat betawi

Dari sekian banyak seniman, Omas menjadi salah satu sosok yang lekat diingatan pemirsa dengan logat betawinya.

Omas dikenal masyarakat Indonesia melalui perannya yang jenaka, memadukan gaya bicara ceplas-ceplos dengan ekspresi wajah yang khas, saat tampil di berbagai acara televisi maupun lenong.

Baca Juga: Cek Fakta: Pendukung Fanatik Jokowi Dikabarkan Tewas Usai Berjalan Kaki 15 Kilometer Demi BLT

Omas juga identik dengan guyonan berlogat Betawi, suara nya yang kencang kini tak akan terdengar lagi.

4. Berasal dari keluarga seniman

Omas merupakan saudari kandung dari seniman Mandra dan Mastur itu memang lekat dengan lenong. Dalam sebuah wawancara, Omas mengaku sudah mengenal lenong sejak usia tujuh tahun karena keluarganya juga seniman.

Baca Juga: Viral di Kalangan Netizen, Simak 4 Fakta Skandal Jessica Jane, Ericko Lim, dan Listy Chan

5. Memulai karier di dunia lenong

Omas memulai karir di dunia hiburan Indonesia dari lenong. Salah satu kelompok lenong yang pernah dia ikuti bernama Sinar Baru pimpinan adiknya, Mastur.

Omas juga pernah tampil di acara lenong salah satu stasiun televisi swasta, "Lenong Abang None" bersama Mpok Atiek, Malih, Yurike P dan Tata Dado.

Baca Juga: Ikuti Aturan Gubernur, Pemkab Sumedang Bakal Terapkan Denda bagi Warga Tak Pakai Masker

Kemudian, untuk memperluas pengetahuan di dunia seni Betawi, dia kerap meminta saran kepada senior-seniornya termasuk mendiang Mpok Nori.

6. Bermain di banyak sinetron

Selain lenong, Omas juga pernah tampil di berbagai acara televisi sebagai pemeran pendukung dalam sejumlah sinetron, peran pertamanya dimulai melalui sinetron "Matahariku".

Baca Juga: Sidang Vonis Terdakwa Penyerangan Air Keras Digelar Hari Ini, Novel Baswedan Tak Banyak Berharap

Dalam sinetron itu, Omas memerankan tokoh dengan nama bersama karakter yang sama dengan dirinya. Dia tampil ceplas-ceplos dan jenaka di sana.

Setelah "Matahariku", Omas kembali tampil dalam judul sinetron lain antara lain, "Yang Muda yang Bercinta" yang dibintangi Alyssa Soebandono dan Christian Sugiono, "Jodoh Apa Bodoh", "Insyaf"," "Upik Abu dan Laura", "Akibat Pernikahan Dini" dan "Cinta Fitri".

7. Jaga pesan Mpok Nori

Baca Juga: Ekspor Kopi Indonesia ke Swiss Melonjak Naik saat Pandemi Covid-19

Semasa hidup, Omas pernah berkisah sempat dititipkan pesan untuk menjaga kesenian Betawi oleh Mpok Nori.

Waktu itu, Omas sempat berpendapat sulit mewujudkannya mengingat perlu adanya kerja sama kuat dari sesama warga Betawi, pemerintah dan lembaga lainnya.

Upaya Omas melestarikan salah satu kesenian Betawi itu melalui keikutsertaannya mendirikan organisasi Pangsi (Pelestarian Sanggar Seni Budaya Betawi) bersama Mandra dan seniman Betawi lainnya pada tahun 2012.

Baca Juga: Laporan Nielsen 2020: BTS dan The Beatles, Satu-satunya Grup dengan Penjualan Album 1 Juta Keping

Dia juga mendirikan grup "Letop" alias Lenong dan Topeng Betawi di rumahnya, kawasan Depok, Jawa Barat.

"Pesan Mak Nori, harus melanjutkan, jangan sampai kalah sama kesenian luar. Saya punya grup, akan saya usahakan," kata Omas kala itu.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler