Benarkah dengan Naik Tangga Mampu Tingkatkan Kesehatan Jantung? Simak Penjelasannya

14 Desember 2020, 12:48 WIB
Ilustrasi menaiki tangga. /PIXABAY

PR BANDUNGRAYA – Jika memasuki sebuah gedung bertingkat, mana yang akan Anda pilih, menggunakan lift atau menaiki tangga?

Pasti jawabannya adalah menggunakan lift, dengan alasan hemat waktu dan tenaga.

Tahukah Anda, dengan menggunakan tangga sebenarnya lebih menyehatkan. Selain itu menaiki tangga bisa mendeteksi kesehatan kita.

Naik tangga dapat membakar kalori dua kali lebih banyak daripada berjalan kaki.  Selain itu, dengan naik tangga dapat memperkuat otot kaki, pantat, lengan, dan bahu.

Baca Juga: Tak hanya Pengawasan, Jokowi Ingin Penanganan Korupsi Bisa Tingkatkan Pengembalian Aset Negara

Menurut penelitian kongres ilmiah European Society of Cardiology (ESC) jika Anda bisa menaiki 60 anak tangga dalam waktu kurang dari satu menit maka jantung Anda berada dalam kondisi sehat.

Dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Antara, pakar jantung University Hospital A Coruna, Spanyol, Jesus Peteiro mengatakan bahwa tes tangga adalah cara mudah untuk memeriksa kesehatan jantung.

Ia menyarankan agar Anda segera berkonsultasi dengan dokter jika ternyata membutuhkan waktu lebih dari satu setengah menit karena kesehatan Anda kurang optimal.

Para peneliti melibatkan 165 orang yang dirujuk untuk tes olahraga karena diketahui penyakit arteri koroner. Mereka ini mengalami gejala nyeri dada atau sesak napas saat beraktivitas.

Baca Juga: Dari Lisa BLACKPINK Hingga Taeyang, 6 Hal Ini Buktikan YG Entertainment Adalah Pabrik Main Dancer

Peserta berjalan atau berlari di atas treadmill, secara bertahap meningkatkan intensitasnya, dan berlanjut hingga kelelahan. Kapasitas latihan diukur sebagai ekuivalen metabolik (MET) 2.

Setelah istirahat selama 15 hingga 20 menit para peserta diminta untuk menaiki 60 anak tangga dengan cepat tanpa berhenti dan tanpa berlari.

Mereka yang menaiki tangga dalam waktu kurang dari 40-45 detik mencapai lebih dari 9-10 MET.

Menurut penelitian, 10 MET selama tes olahraga berhubungan dengan tingkat kematian yang rendah, 1 persen atau kurang per tahun, atau 10 persen dalam 10 tahun.

Baca Juga: Jungkook BTS Dapat Lakukan 6 Pekerjaan Ini seperti Profesional, V: Keberadaan JK adalah Keajaiban

Sebaliknya, peserta membutuhkan 1,5 menit atau lebih untuk menaiki tangga mencapai kurang dari 8 MET, yang berarti angka kematian 2-4 persen per tahun atau 30 persen dalam 10 tahun.

Selama tes treadmill, para peneliti mengamati gambar jantung para peserta untuk menilai fungsinya jantung selama latihan.

Jika jantung bekerja normal selama latihan, ini menunjukkan kemungkinan rendah penyakit arteri koroner.

Kemudian mereka membandingkan temuan tersebut dengan hasil menaiki anak tangga.

Hasilnya sebanyak 58 persen pasien yang menaiki anak tangga dalam waktu lebih dari 1,5 menit mengalami kelainan fungsi jantung selama pemeriksaan treadmill.

Baca Juga: Pemeriksaan Habib Rizieq Shihab Dilanjutkan di Dalam Rutan dan Sejumlah Saksi Akan Dihadirkan

Peteiro mencatat korelasi antara waktu menaiki tangga dan kapasitas latihan (MET) akan serupa pada populasi umum.

Tetapi angka kematian dan fungsi jantung yang sesuai dengan pencitraan akan lebih baik daripada pasien dengan gejala dan penyakit arteri koroner yang telah dikonfirmasi.

Temuan ini didasarkan untuk menemukan metode sederhana dan murah demi menilai kesehatan jantung sekaligus membantu dokter memilihkan pemeriksaan yang lebih ekstensif pada pasien.

Aktivitas naik tangga menjadi penting, terutama bagi orang yang lebih banyak duduk karena dapat menurunkan resiko penyakit jantung.

Baca Juga: 4 Drama Korea Ini Dapat Rating Tertinggi dalam Sejarah Siaran Publik Korea Selatan

Risiko penyakit jantung dapat diminimalisasi dengan naik tangga karena dapat menurunkan tekanan darah dan kolesterol, mengurangi tingkat stres, dan mempertahankan berat badan ideal.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler