Ilmuwan yang dipimpin oleh profesor Maria Bes-Rastrollo dan Amelia Marti dari Universitas Navarra di Spanyol ingin menyelidiki hubungan antara konsumsi rutin junk food dan menyusutnya telomer.
Baca Juga: Sinopsis Film Rush, Perjalanan Hidup 2 Pembalap Tayang Malam Ini di Bioskop Trans TV
Dari 900 orang berusia 55 tahun dan lebih, dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan keseringan mengonsumsi junk food.
Mereka yang berada dalam kelompok mengonsumsi junk food tinggi lebih cenderung memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular, diabetes, dan lemak darah abnormal.
Selain itu, mereka juga mengonsumsi lebih sedikit makanan yang sehat seperti serat, minyak zaitun, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.
Baca Juga: 2 Gol dalam Kemenangan Portugal, Cristiano Ronaldo Kian Dekat Menjadi Topskor Sepanjang Masa
Ketika dibandingkan dengan kelompok yang makan junk food paling sedikit, tiga kelompok yang mengonsumsi makanan ultra-prosses lainnya menunjukkan kemungkinan 29, 40, dan 82 persen lebih tinggi dalam memiliki telomer yang lebih pendek.
Penemuan tersebut telah dipublikasikan awal tahun di American Journal of Clinical Nutrition.***