Dari sisi fisik dan psikologis, memusatkan perhatian pada berita dan media sosial selama pandemi kemungkinan hanya meningkatkan risiko efek kesehatan mental yang negatif.
Banyak orang yang berpikir bahwa mereka akan merasa lebih aman dengan terus mengikuti berita baru.
Namun, mereka tidak menyadari bahwa konsumsi berita negatif hanya menyebabkan ketakutan, kecemasan, dan stres yang lebih besar.
Baca Juga: Kecanduan Main Medsos, Ini 3 Langkah Obati Sindrom FOMO dan Doom-Scrolling
“Bagi sebagian orang, droomscrolling merupakan ‘kecanduan yang tidak memuaskan’ yang menjanjikan keselamatan, keamanan, atau kepastian. Padahal pada kenyataannya, berita melodramatis yang selalu update malah memberikan hal sebaliknya,” ujar Dokter Carla Marie Manly, seorang psikolog klinis sekaligus penulis.
Jadi, apa yang dapat kita lakukan untuk menghindari doomscrolling? Mulailah dengan mengurangi dan membuat batasan dalam penggunaan media sosial.
Particia menyarankan, jika Anda merasa gelisah, cemas, dan stres, Anda harus tahu bahwa tubuh Anda mulai menandakan untuk menghentikan kegiatan yang dilakukan.
Seolah-olah saat makan makanan buruk, tubuh dan pikiran Anda berkata "Tidak. Letakkan sendoknya dan singkirkan makanannya’, Anda juga bisa melakukan hal yang sama dengan doomscrolling.***