Pandemi ini bisa berarti lebih banyak yang harus dilakukan dan lebih sedikit kesempatan untuk perawatan diri daripada sebelumnya.
Single parent biasanya melakukan semua tugas rumah sendiri, yang tentunya dapat menyebabkan kelelahan lebih cepat.
Baca Juga: Hindari Pola Asuh Over Protektif, Inilah Dampak Negatif yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Bukan hanya orang dewasa, anak-anak juga dapat mengalami family burnout.
“Burnout pada anak-anak sering kali muncul seperti kecemasan, mudah marah, prestasi akademis yang buruk, atau terisolasi dari teman sebaya, serta tidak minat dalam bermain,” ujar Madan.
Sebuah survei baru di Italia, menemukan bahwa anak-anak mengalami dampak psikologis akibat isolasi.
Mereka lebih mudah tersinggung, sulit tidur, dan banyak mengalami kemunduran perkembangan.
Untuk mengurangi dampak burnout, kelelahan dapat dicegah dengan memiliki keseimbangan waktu antara keluarga dan waktu sendiri.
Pada anak-anak, bisa melakukan pendekatan lebih lembut untuk bantu mengarahkan anak-anak sekaligus menghargai perjuangan hidup yang kita semua hadapi saat ini.
“Memiliki rutinitas untuk tidur, makan, dan waktu belajar dapat membantu anak-anak merasa siap untuk kegiatan selanjutnya dan terhindar dari konflik,” jelas Madan.