Hoaks Semakin Menjamur dan Merajalela, Simak 7 Langkah Menghindarinya

- 9 Oktober 2020, 20:38 WIB
Ilustrasi hoaks.
Ilustrasi hoaks. /PIXABAY/Markus Winkler

PR BANDUNG RAYA – Seiring dengan cepatnya informasi yang berkembang di masa sekarang, tentu kita harus bijak dalam menerima informasi tersebut. Jangan sampai kita lantas langsung percaya dan menelan bulat-bulat informasi tersebut.

Seperti halnya informasi mengenai fakta omnibuslaw UU Ciptaker, yang sangat cepat meluas ke masyarakat. Padahal fakta sebenarnya belum tentu benar.

Sedemikian cepatnya penyebaran informasi atau berita menjadikan kita tidak dapat mem-filter dengan baik berita yang masuk padahal banyak bertebaran juga berita–berita palsu atau yang kita kenal dengan berita hoaks.

Baca Juga: Marak Kekerasan Terhadap Anak di Musim Pandemi, Kak Seto: Kita Juga Manusia Bisa Marah Namun..

Pada tahun 2016, terdapat 800.000 situs penyebar berita hoaks di Indonesia dan menurut Kominfo ada 300 akun media sosial sumber penyebar hoaks yang diblokir Polisi.

Berikut penjelasan tujuh langkah bagaimana caranya untuk mengatasipasi permasalahan hoaks dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari RRI, 9 Oktober 2020.

1. Hati-hati dengan judul yang provokatif

Berita hoaks seringkali memakai judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menunjuk ke pihak tertentu. Isinya pun dapat diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah supaya menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat berita hoaks.

Baca Juga: Berikut Daftar Idola K-Pop dengan Zodiak Scorpio, Ada NCT, Stray Kids, Seventeen hingga TWICE

Oleh karena itu, apabila anda menjumpai berita dengan judul yang provokatif, sebaiknya anda terlebih dahulu untuk mencari referensi berita serupa dari situs online resmi, kemudian anda bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. Dengan begitu, setidaknya anda sebagai pembaca dapat memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.

2. Cermati Alamat Situs

Untuk informasi yang diperoleh dari situs atau mencantumkan link, cermatilah dengan teliti alamat URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs online yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi, misalnya yang menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dipastikan meragukan.

Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia telah terdapat sekitar 43.000 situs yang mengklaim sebagai portal berita. Dari jumlah tersebut, yang telah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300 situs. Artinya terdapat setidaknya puluhan ribu situs tidak resmi yang berpotensi menyebarkan berita hoaks di internet yang mesti kita waspadai.

Baca Juga: Gempa Hari Ini Guncang Sulawesi Tenggara, BMKG Imbau Jangan Terpengaruh Isu Tak Bertanggung Jawab

3. Periksa Fakta atau Kebenarannya

Anda perhatikan dari mana asal berita dan siapa sumbernya? Apakah berasal dari institusi resmi seperti KPK atau Polri? Sebaiknya jangan cepat percaya apabila informasi tersebut berasal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat. Perhatikan keberimbangan sumber berita tersebut. Jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran informasi yang utuh.

Hal lain yang perlu untuk diamati adalah perbedaan antara berita yang telah dibuat berdasarkan fakta dan opini. Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti nyata, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari pembuat berita sehingga memiliki kecenderungan yang bersifat subyektif.

4. Cek Keaslian Foto dan Video

Di era teknologi digital yang berkembang saat ini , bukan hanya konten berupa teks yang dapat dimanipulasi, melainkan juga konten lain yang berupa foto dan video. Ada kalanya pembuat berita hoax juga mengedit foto dan video untuk memprovokasi pembaca.

Baca Juga: Unik! Fenomena Sunset Panda akan Disiarkan Langsung di Channel YouTube Kobe Planetarium Jepang

Cara untuk mengecek keaslian foto bisa anda lakukan dengan cara memanfaatkan mesin pencari Google, yakni dengan melakukan drag and drop pada kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di hasil pencarian google images sehingga bisa dibandingkan kebenarannya.

5. Ikut Serta Grup Diskusi Anti Hoaks

Di Facebook ada beberapa fanpage dan grup diskusi anti hoaks, seperti Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, Grup Sekoci, dan Fanpage Indonesian Hoaxes.

Di grup-grup diskusi diatas, netizen bisa bergabung dan ikut bertanya apakah suatu informasi yang anda dapatkan merupakan hoaks atau bukan, sekaligus melihat jawaban klarifikasi yang sudah diberikan oleh orang lain. Semua anggota bisa ikut berkontribusi memberikan klarifikasi sehingga grup berfungsi layaknya crowdsourcing yang memanfaatkan banyak orang.

Baca Juga: Sinopsis The Twilight Saga: Breaking Dawn Part 2, Perubahan Bella Jadi Vampire Tayang Malam Ini

6. Jangan Terburu–buru untuk Membagikan Berita

Di era teknologi terkhusus media sosial sekarang, banyak orang cenderung ingin berlomba-lomba menjadi sumber pertama yang menyebarkan informasi atau berita. Kebiasaan ini membuat kita tidak teliti dan berpikir panjang dalam membagikan berita, padahal belum tentu informasi atau berita itu benar. Sebelum memutuskan untuk membagikan informasi atau berita terheboh, pastikan dulu kebenarannya.

7. Kritis dan Cuek

Bersikap kritis ketika mendapatkan sebuah berita itu bagus dan akan menjadi perlindungan yang efektif supaya terhindar dari berita hoaks. Cerdas dan telitilah dalam menyaring informasi mana yang bermanfaat dan mana informasi yang tidak membawa manfaat untuk anda.

Terkadang dengan bersikap sedikit cuek dalam menyikapi sebuah informasi terbaru yang kita terima, bisa membuat kita belajar berfikir lebih rasional. Kenapa? karena terkadang kita tidak bisa untuk bersikap objektif terhadap sesuatu yang kita suka.

Misalnya, kita mendapatkan berita A yang isinya sesuai dengan apa yang kita suka, kita jadi lebih mudah percaya. Padahal belum tentu berita tersebut benar adanya.***

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x