Tren Diet dengan Berpuasa 'Intermittent Fasting', Efektif atau Berbahaya?

- 25 Oktober 2020, 12:10 WIB
Ilustrasi diet.
Ilustrasi diet. /PIXABAY/Gerhard G

Proses di dalam tubuh yang membaik ketika berpuasa ini dapat dimanfaatkan sebagai metode diet dan membakar lemak berlebih tanpa mengurangi massa otot.

Baca Juga: Konser Drive-In Tulus Batal Diselenggarakan Malam Ini, Begini Keterangan Pihak Promotor

Secara umum, intermittent fasting memiliki beberapa variasi metode, yaitu metode 16/8, metode selang sehari, dan metode 5:2.

Dalam metode 16/8, biasanya diet dilakukan dengan melewatkan sarapan. Waktu makan yang diperbolehkan adalah 8 jam sehari, kemudian puasa selama 16 jam setelah waktu makan tersebut.

Sementara itu, dalam metode selang sehari diet dilakukan dengan cara berpuasa selama sehari, kemudian bebas makan di hari berikutnya.

Baca Juga: Nigeria Genting, Polisi Tembak Demonstran, Kerusuhan Semakin Melonjak Tinggi

Kemudian, dalam metode 5:2 diet dilakukan dengan mengonsumsi 500-600 kalori pada dua hari tidak berturut-turut selama satu minggu, kemudian makan normal pada 5 hari lainnya.

Akan tetapi, pada hakikatnya intermittent fasting dilakukan dengan berpuasa di Sebagian waktu, dan makan normal di waktu yang lain.

Oleh sebab itu, jam terbaik untuk berpuasa bagi setiap orang dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

Baca Juga: Ibaratkan NU Seperti Bus Umum yang Supirnya Mabuk, Motif Pernyataan Gus Nur Didalami Polisi

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x