Virus Baru B.1.1.7 Ditemukan di Sejumlah Negara, Kasus Pertama Punya Riwayat Perjalanan ke Inggris

26 Desember 2020, 07:09 WIB
Ilustrasi virus. /Pixabay/PIRO4D

PR BANDUNGRAYA - Wabah virus corona atau Covid-19 hingga saat ini masih menjadi melanda sebagian wilayah dunia termasuk Indonesia.

Kabar mengenai munculnya varian baru mutasi dari virus Covid-19, belakang ini mulai banyak diperbincangkan.

Sebelumnya Inggris dikabarkan telah mengonfirmasi adanya temuan varian baru Covid-19 yang lebih menular.

Baca Juga: Ini Langkah Menkes Budi untuk Hadapi Ancaman Mutasi Virus Covid-19 yang Ditemukan di Inggris

Selain itu, varian baru Covid-19 tersebut telah mulai menyebar ke sejumlah negara seperti Afrika Selatan, Israel, dan Singapura.

Sejumlah negara telah menghentikan aktivitas transportasi seperti pesawat dari dan menuju Inggris.

Kendati demikian, Bambang Brodjonegoro selaku Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) memastikan bahwa varian baru Covid-19 yang ditemukan di Inggris tersebut belum menyebar di Indonesia.

"Saat ini kita simpulkan belum ada bukti varian ini sudah ada atau menyebar di Indonesia. Belum ada bukti tingkat keparahan lebih dan juga tidak menambah tingkat kematian," kata Bambang.

Baca Juga: Tiba-tiba Muncul Sampaikan Kabar Buruk untuk Rakyat Indonesia, Bamsoet: Kesedihan Berlanjut hingga..

Diberitan sebelumnya Galamedia News dalam artikel yang berjudul "Gawat! Varian Baru Covid-19 Muncul, Namanya B.1.1.7, Sudah Ada di Negara Ini", ternyata kasus pertama varian baru Covid-19 ini, ditemukan pada warga dengan riwayat perjalanan ke Inggris.

Pasien positif itu terserang virus B.1.1.7, nama varian baru Covid-19 yang saat ini mewabah di Inggris.

Kasus pertama di Jerman ditemukan pada seorang warga yang datang dari Bandara Heathrow di London, ibu kota Inggris, pada 20 Desember 2020.

Orang tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 saat tiba di Frankfurt untuk mengunjungi keluarganya.

Baca Juga: Dituduh Hancurkan Hidup Jimin, Mina Eks AOA Sebut Haters Sama dengan Pembunuh

Pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium Kota Berlin menunjukkan pasien positif itu terserang virus B.1.1.7.

"Ini adalah kasus pertama yang diketahui di Jerman," kata Dinas Kesehatan Baden-Wuerttemberg dalam pernyataan tertulisnya, dikutip dari Antara.

Penderita varian baru itu, menurut keterangan otoritas terkait, mengalami gejala penyakit ringan.

Orang yang terkonfirmasi tersebut, telah dijemput oleh keluarganya dan saat ini pasien tersebut masih menjalani karantina di kediaman pribadinya di Baden-Wuerttemberg, menurut pihak dinas.

Otoritas kesehatan di Baden-Wuerttemberg menambahkan tiga orang yang berstatus kontak erat dengan pasien itu juga telah menjalani isolasi mandiri.

Baca Juga: Spesial Natal 2020, V BTS Rilis Lagu Bertajuk Snow Flower, Kisahkan Perasaannya dengan ARMY

Sementara itu, otoritas kesehatan di Lebanon juga mengumumkan kasus pertama varian baru Covid-19.

Kasus pertama itu ditemukan pada penumpang yang tiba dari Kota London, Inggris.

"Kasus pertama varian baru Covid-19 ditemukan pada seorang penumpang yang naik pesawat Middle East Airlines dengan nomor 202 dari London pada 21 Desember," terang pelaksana tugas menteri kesehatan di Lebanon, sebagaimana dikutip dari akun resminya di media sosial Twitter.

Varian baru virus itu yang telah mewabah di Inggris membuat beberapa negara di Eropa menutup perbatasannya dan memberhentikan akses transportasi dari dan ke negara tersebut.

Baca Juga: Bukan Prabowo, Sandiaga Uno Ungkap Sosok yang Beri Kode 'Menggoda' Masuk Istana

Kemudian Singapura juga mengumumkan kasus pertama untuk varian baru Covid-19, Kamis, 24 Desember 2020.

Terkait kemunculan virus baru ini, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dengan menjalankan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan, dan tidak panik menyikapi virus baru ini.***(Lucky M. Lukman/Galamedia News)

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler