Islamofobia Meningkat di Eropa, Erdogan: Eropa Sedang Mempersiapkan Ajalnya Sendiri

26 Oktober 2020, 07:20 WIB
Tayyip Erdogan /Reuters

PR BANDUNG RAYA - Islamofobia saat ini meningkat di sejumlah negara Eropa, terutama di negara Prancis.

Belum lama ini, seorang guru meregang nyawa lantaran dibunuh dengan cara dipenggal oleh muridnya di Prancis.

Hal ini bermula ketika guru tersebut menunjukkan karikatur Nabi Muhammad dari majalah satir Charlie Hebdo saat memberikan pelajaran.

Baca Juga: Gelontorkan Dana Senilai 750 Juta Dolar AS, Bank Ekspor-Impor AS Jajaki Investasi di Indonesia

Mengenai meningkatnya Islamofobia di Eropa, Erdogan memberikan kecaman keras sekaligus peringatan.

Erdogan menyebutkan bahwa Eropa tengah mempersiapkan akhir dari mereka sendiri lantaran memusuhi Islam.

"Eropa sedang mempersiapkan ‘ajal’-nya sendiri dengan perilaku mereka yang memusuhi para Muslim," kata Presiden Recep Tayyip Erdogan, saat berbicara dalam pertemuan Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di provinsi Kayseri.

Baca Juga: 10 Kecamatan dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi di Kota Bandung

"Jika mereka secepat mungkin tidak sembuh dari penyakit ini, sikap mereka itu akan menghancurkan seluruh Eropa dari dalam," ujar Erdogan dilaporkan Anadolu Agency.

Presiden Erdogan mengatakan hal itu di tengah kemarahan umat Islam terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menuduh Muslim adalah "separatisme" dan menggambarkan Islam sebagai "agama yang mengalami krisis di seluruh dunia."

Erdogan mengungkapkan bahwa Turki akan terus mendukung hakikat, pihak yang benar, dan kaum yang tertindas di seluruh dunia.

Baca Juga: Karena Libur Panjang, PSBB Transisi Jakarta Juga Diperpanjang

"Apa yang bisa kami katakan lagi untuk seorang kepala negara yang berperilaku seperti itu," kata Erdogan.

"Pertama-tama, Macron membutuhkan pemeriksaan mental," lanjut Erdogan.

Dia menegaskan bahwa fasisme Eropa telah memasuki fase baru di mana serangan terhadap hak-hak para Muslim terus meningkat, hal tersebut merujuk pada penggerebekan polisi terhadap sebuah masjid baru-baru ini di ibu kota Jerman, Berlin.

Baca Juga: Ronaldinho Positif Covid-19, Nasib Apes Usai Dipenjara, Begini Kondisinya

Erdogan mengatakan tren yang berbahaya ini menandakan Eropa, yang melakukan pembantaian terbesar dalam sejarah umat manusia selama Perang Dunia Pertama dan Kedua, belum dapat berfikir dengan akal sehat mereka.

“Kami akan mempertahankan pendirian kami demi kebenaran meski harus menanggung akibatnya,” ujar dia.***

Editor: Abdul Muhaemin

Sumber: Anadolu Agency

Tags

Terkini

Terpopuler