Kabar Baik, Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech Capai Efektivitas hingga 90 Persen

10 November 2020, 09:18 WIB
Ilustrasi vaksin Pfizer / BioNtech mencapai efektivitas hingga 90 persen berdasarkan hasil analisis sementara terhadap uji klinis. /PEXELS/Cottonbro

PR BANDUNGRAYA - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah menewaskan lebih dari satu juta orang. Kendati demikian, penanganan pandemi Covid-19 kini mulai menunjukkan secercah harapan.

Pasalnya salah satu kandidat vaksin Covid-19, vaksin Pfizer-BioNTech menunjukkan efektivitas hingga 90 persen.

Dengan begitu, vaksin Pfizer-BioNTech memiliki potensi yang jauh lebih tinggi dibandingkan harapan para ilmuwan.

Baca Juga: Liburan Terakhir di Sumba, Raffi Ahmad Bocorkan Rencana Besar Luna Maya, Nikah Tahun Depan?

Data tersebut berasal dari analisis sementara terhadap uji klinis yang rencananya akan terus dilaksanakan hingga Desember 2020 mendatang.

Kendati demikian, regulator untuk vaksin Pfizer-BioNTech kabarnya akan segera diproses guna mendapatkan izin penggunaan obat darurat secepatnya.

John Bell, profesor kedokteran di Universitas Oxford yang juga terlibat dalam pengembangan vaksin Oxford, memaparkan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech telah menunjukkan 'tingkat kemanjuran yang luar biasa'.

Baca Juga: Hari Pahlawan 10 November 2020 di Tengah Pandemi Covid-19, Tenaga Kesehatan Layak Disebut Pahlawan

"Saya orang pertama yang mengatakan itu, tetapi saya akan mengatakannya dengan percaya diri," tuturnya dikutip dari The Guardian.

Vaksin Pfizer akan segera diproduksi secara massal untuk memasok 50 juta dosis vaksin secara global pada tahun ini.

Selain itu, produksi vaksin Pfizer kabarnya akan ditambah hingga 1,3 miliar dosis pada tahun 2021 mendatang.

Baca Juga: Kang Daniel dan Jihyo TWICE Putus, Ini Momen Kebersamaan Mereka saat Masih Berpacaran

"Hari ini adalah hari yang luar biasa bagi sains dan kemanusiaan. Rangkaian hasil pertama dari uji coba vaksin Covid-19 fase 3 menunjukkan bahwa vaksin kami ampuh mencegah Covid-19," kata Dr Albert Bourla, ketua dan kepala eksekutif Pfizer.

Apabila telah memenuhi prosedur, pemerintah Inggris akan merekomendasikan pemberian vaksin Pfizer-BioNTech kepada kalangan yang rentan, yakni orang lanjut usia dengan usia di atas 80 tahun, tenaga medis, dan lainnya.

Setelah itu, vaksinasi Covid-19 secara umum akan diberikan kepada semua orang berdasarkan rentang usia tertua hingga termuda.

Baca Juga: 5 Quotes dari Pahlawan Indonesia Cocok Dijadikan Status Medsos, Jenderal Sudirman hingga Moh Yamin

Perusahaan BioNTech didirikan oleh dua ilmuwan keturunan Turki sekaligus pasangan suami istri, Uğur Şahin dan Özlem Türeci, serta ahli onkologi asal Austria, Christopher Huber.

Awalnya vaksin tersebut dikembangkan untuk imunoterapi kanker, namun para ilmuwan BioNTech segera mengubah haluan tak lama setelah dunia tengah berlomba mengembangkan vaksin Covid-19.

Sejauh ini, berdasarkan hasil analisis sementara, tidak ada laporan terkait efek samping yang serius dari vaksin Pfizer-BioNTech.

Baca Juga: 10 Kata-kata Bijak Peringati Hari Pahlawan 10 November 2020 untuk Status WA, Facebook, dan Instagram

Sebaliknya, ilmuwan justru memaparkan bahwa efektivitas vaksin Pfizer-BioNTech memiliki persentase yang cukup tinggi.

Di sisi lain, regulator terkait vaksin Covid-19 mewajibkan kandidat vaksin mencapai tingkat efektivitas minimal 50 persen.

"Kami mencapai tonggak penting dalam program pengembangan vaksin saat dunia sangat membutuhkannya, dengan tingkat infeksi yang membuat rekor baru, rumah sakit yang hampir kelebihan kapasitas dan ekonomi sedang berjuang untuk kembali pulih," ujar Bourla.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler