Alasan mereka mematikan media sosial demi 'stabilitas' negara.
Pihak kementrian mengambil langkah tersebut agar kebisingan di media sosial yang diduga dipakai penyebaran kebencian dan berita bohong bisa diredam.
Baca Juga: Banjir Bandang Melanda 9 Kecamatan di Pasuruan, Satu Orang Dilaporkan Hilang
"Saat ini orang-orang yang mengganggu stabilitas negara."
"Mereka menyebarkan berita palsu dan informasi yang salah."
"Hal itu menyebabkan kesalahpahaman di antara orang-orang dengan menggunakan Facebook," bunyi surat Kementerian Telekomunikasi Myanmar, seperti dikutip dari AFP.
Akses Facebook terputus
Penghentian akses, mengakibatkan pengguna medsos di Myanmar tidak dapat mengakses layanan Facebook.
Mereka telah memblokir Facebook serta layanan Messenger, Instagram, dan WhatsApp.
Perusahaan telekomunikasi, Telenor Asa dari Norwegia pun sudah memastikan ikut perintah pemerintah.