PR BANDUNGRAYA - Pasar Muamalah baru-baru ini menyita perhatian publik di Tanah Air, bahkan menjadi perbincangan warganet di media sosial.
Pasalnya, Pasar Muamalah tersebut melakukan transaksi jual beli tidak menggunakan mata uang rupiah namun dengan menggunakan koin dinar dan dirham.
Perlu diketahui bahwa dinar dan dirham merupakan dua mata uang yang digunakan di sejumlah negara di jazirah Arab.
Baca Juga: Pasca Longsor Cihanjuang Sumedang, Pemerintah Telah Susun 2 Skenario Relokasi untuk Warga Terdampak
Pasar Muamalah Depok yang berada di Jalan Raya Tanah Baru, Beji, Depok, Jawa Barat didirikan olehh Zaim Saidi.
Terkait adanya Pasar Muamalah, Wakil Presiden Ma’ruf Amin ikut memberikan komentarnya.
Dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Ma’ruf Amin mengatakan bahwa praktik Pasar Muamalah di Depok merusak ekosistem keuangan dan ekonomi nasional.
Karena menurutnya setiap transaksinya tidak mengikuti peraturan dan undang-undang yang berlaku di Indonesia.
"Tujuannya mungkin untuk menegakkan pasar syariah, tetapi kan kita ada mekanisme dalam sistem kenegaraan kita. Sehingga, ketika itu kemudian ada suatu (praktik ekonomi) di luar itu, tentu itu akan merusak ekosistem daripada ekonomi dan keuangan nasional kita," katanya.