Diduga Terlibat ISIS, WNI Diringkus Polisi Malaysia Usai Rencanakan Bunuh Mahathir Mohamad

- 27 Maret 2021, 16:14 WIB
WNI diduga terlibat ISIS rencanakan bunuh mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad.
WNI diduga terlibat ISIS rencanakan bunuh mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad. /Instagram/@cedetofficial

PR BANDUNGRAYA - Satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang terlibat rencana pembunuhan Mahathir Mohamad berhasil diringkus Polisi Malaysia.

Saat ini, kepolisian Malaysia telah meringkus tiga orang tersangka yang mengancam pembunuhan Mahathir Mohamad. Satu diantaranya diketahui memiliki status kewarganegaraan Indonesia (WNI).

Mengejutkannya, Mahathir Mohamad tidak menjadi satu-satunya target pembunuhan. Kelompok ini pun turut melancarkan ancaman pada segelintir menteri kabinet koalisi Pakatan Harapan Malaysia.

Baca Juga: Prilly Latuconsina Mengaku Tengah Dekat dengan Salah Satu Pria, Setelah Lama Tak Muncul di Layar Kaca

Berdasarkan keterangan Kepolisian Drajat Malaysia, WNI tersebut turut terlibat bersama komplotannya untuk merencanakan pembunuhan Mahathir Mohamad.

Perlu diketahui, ancaman pembunuhan ini dilakukan kompolotan tersebut kala Mahathir Mohamad menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia pada tahun 2020 lalu.

Berdasarkan keterangan Kepala Kepolisian Malaysia, Abdul Hamid Bador, warga WNI bersama dua rekannya turut tergabung dalam komplotan teroris yang sebelumnya telah diringkus pada Januari 2020 lalu.

Baca Juga: Indigo Ini Lakukan 'Komunikasi' dengan Ir. Soekarno, Sebut Akan Ada Pemimpin yang Berani Hukum Mati Koruptor

Abdul Hamid mengungkapkan pihaknya berhasil meringkus enam orang tersangka dalam operasi penangkapan sebelumnya, tepatnya pada 6 sampai 7 Januari 2020.

Pelaku ditangkap atas dugaan terorisme di Kuala Lumpur, Selangor, Perak dan Penang.

Lebih lanjut, Abdul Hamid menyatakan kelompok teroris ini tergabung dalam jaringan ISIS.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 27 Maret 2021: Tangisan Reyna Tidak Berhasil Cegah Kepergian Andin dan Aldebaran

"Mereka merupakan bagian dari jaringan ISIS yang dibentuk pada 2019. Para pelaku bertujuan untuk mempromosikan ideologi jihad salafi, merekrut anggota baru, serta melancarkan serangan di Malaysia," ungkap Abdul Hamid dikutip dari PMJ News pada 27 Maret 2021.

Menurut Abdul Hamid, motif ketiga pelaku menghilangkan Mahathir Mohamad beserta beberapa menteri lantara dinilai memiliki pandangan yang berbeda dalam menjalankan pemerintahan.

Pelaku merasa calon korbannya dipandang menjalankan pemerintahan sekuler.

Baca Juga: Bocoran The Penthouse 2 Episode Terakhir: Joo Dan Tae Ditangkap Polisi, Shim Su Ryeon Bahagia?

Abdul Hamid menegaskan rencana pembunuhan Mahathir Mohamad dan beberapa menteri berhasil digagalkan Kepolisian Drajat Malaysia.

Bahkan sebelum pelaku berhasil mempersiapkan rencana pembunuhan, kegiatan terorisme ini telah terendus lebih dulu oleh Kepolisian Drajat Malaysia.

Tidak hanya itu, WNI dan dua rekannya ini turut merencanakan penyerbuan ke beberapa lokasi perjudian dan pabrik bir di Malaysia.

Akibatnya, WNI dan dua rekannya terancam terjerat hukum Malaysia, yakni Pasal 130B (1) (a) KUHP atas kepemilikan barang-barang yang berkaitan dengan kelompok dan aktivitas terorisme.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah