Ikuti World Halal Summit di Turki, Ketum PP Pemuda Persis Ingatkan Pemerintah Fokus Lakukan 4 Hal Strategis

- 8 Desember 2021, 14:06 WIB
Ikuti World Halal Summit 2021 di Turki, Ketum PP Pemuda Persis Ingatkan Pemerintah Fokus Lakukan 4 Hal Strategis
Ikuti World Halal Summit 2021 di Turki, Ketum PP Pemuda Persis Ingatkan Pemerintah Fokus Lakukan 4 Hal Strategis /

BANDUNGRAYA.ID – Konferensi Tingkat Tinggi Halal Dunia (World Halal Summit) ke-7 bertajuk  “New Era & New Normals: Necessity of Halal Production and Comsumption” resmi digelar pada 25 sampai 27 November 2021, di Istanbul Congress Center (ICC), Istanbul, Turki.

Dengan mengambil tema New Era & New Normals: Kebutuhan Produksi dan Konsumsi Halal, acara ini bertujuan untuk mempertemukan para perwakilan berbagai negara anggota OKI serta memamerkan karya-karya halal dalam rangka pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Sebagai salah satu delegasi Indonesia mewakili Organisation of Islamic Cooperation (OIC) Youth Indonesia, Ketua Umum PP Pemuda Persis, Ibrahim Nasrul Haq Alfahmi menyampaikan, World Halal Summit (WHS) kali ini adalah peluang bagi semua pihak yang berkepentingan dalam industri halal tak terkecuali Indonesia untuk menawarkan konsepsi industri halal sebagai upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Baca Juga: Sikapi Kontroversi Permendikbud No 30 Tahun 2021, Pemuda Persis Berikan 'Catatan Kaki'

“Indonesia memiliki potensi sangat besar dalam pengembangan industri halal, maka pemerintah baik pusat dan daerah bersama-sama dengan masyarakat harus mampu melakukan akselerasi dalam implementasi strategi utama untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, makmur, dan madani dengan menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka dunia sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024,” ujarnya.

Lebih lanjut, untuk pengembangan industri halal, Ketua Umum PP Pemuda Persis mengingatkan kepada pemerintah untuk fokus melakukan  beberapa hal strategis yang  harus dilakukan diantaranya penguatan Halal Value Chain, penguatan keuangan syari'ah , penguatan UMKM dan penguatan ekonomi digital.

Baca Juga: Jangan Minum Kopi Sambil Ngerokok! Ini Akibatnya Kata dr. Zaidul Akbar

“Saya mengingatkan kepemimpinan Presiden Jokowi-Ma'ruf memiliki hutang dalam melaksanakan 4 strategi tersebut, yaitu penguatan Halal Value Chain, penguatan keuangan syari'ah , penguatan UMKM dan penguatan ekonomi digital,” tambahnya.

Karena itu, untuk mencapai kemasalahatan ekonomi umat, Ketum Ibrahim berharap pemerintah fokus dan konsisten mendorong pengembangan ekonomi halal dengan menjaga kondusifitas masyarakat agar tidak disibukkan pada perdebatan yang tidak perlu.

“Implementasi strategi tersebut akan sulit dilakukan jika pemerintah tidak fokus serta membiarkan pernyataan dan sikap pejabat negara yang dapat memancing kekisruhan umat Islam Indonesia. Maka saatnya bersatu untuk Indonesia yang lebih baik,” pungkas Ibrahim Nasrul Haq.

Baca Juga: Sering Makan Mie Instan dan Gorengan? Yuk, Ikuti Tips dari dr. Zaidul Akbar untuk Atasi Racunnya

Pelaksanaan World Halal Summit ke 7 dibuka secara langsung oleh Wakil Presiden Turki Fuad Oktay bersamaan dengan 8th OKI Halal Expo (25-28 November 2021) yang diselenggarakan oleh Discover Events atas nama Islamic Center for Development of Trade (ICDT) dan Standards and Metrology Institute for Islamic Countries (SMIIC) sejalan dengan kerangka kerja sama kesepakatan antara dua lembaga.

Pada gelaran tahun ini, Presiden Turki Recep Tayip Erdogan selaku tuan rumah memberikan sambutan tertulis dengan memutar rekaman suara dari sambutannya.

Menurutnya perkembangan produk dan layanan bersertifikat halal semakin disukai oleh umat Islam dan pemeluk agama lain karena jaminan kebersihan dan kesehatannya.

“Di sektor besar ini, kita perlu memastikan bahwa konsumen memiliki akses yang dapat diandalkan ke produk dan layanan bersertifikat halal, dan kita perlu memfasilitasi peredaran produk dan layanan ini dalam perdagangan internasional,” tuturnya.

Pemerintah Turki melihat Lembaga Standar dan Metrologi Negara-negara Islam yang mulai beroperasi pada 2010, memegang peranan penting.  Karena hal itu Turki mengundang semua negara anggota Organisasi Kerjasama Islam untuk menjadi anggota Institut, sehingga menghilangkan perbedaan, konflik dan ketidakpercayaan dalam sertifikasi halal.

“Saat kami meningkatkan kerja sama kami dalam perdagangan produk dan layanan bersertifikat halal, warga negara kami dan seluruh umat manusia akan mendapatkan keuntungan darinya.  Faktanya, kami menunjukkan pentingnya kami melampirkan masalah ini dengan Badan Akreditasi Halal yang kami bawa ke negara kami sekitar 3 tahun yang lalu," kata Erdogan.

"Sekali lagi dalam kerangka ini, kita telah sampai pada tahap akhir dalam pembangunan gedung pelayanan yang akan kita alokasikan untuk penggunaan Institut di Istanbul.  Saya percaya bahwa KTT, yang diadakan pada saat kekhawatiran tentang makanan yang bersih, sehat dan aman meningkat dengan epidemi di seluruh dunia, akan menjadi titik balik di bidangnya," tukasnya. 

Seperti yang diinformasikan pada laman website resminya, gelaran KTT ini dilaksanakan setiap tahun dengan menawarkan program yang kaya gagasan dari narasumber inspiratif, sesi panel interaktif yang menampilkan pionir sektor halal dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperdebatkan tantangan dan peluang tentang sektor halal serta presentasi dan seminar ilmiah.

Berbagai format diskusi dalam platform internasional ini akan memberikan banyak kesempatan untuk bertukar pikiran dengan para profesional halal.

WHS 2021 dilaksanakan berupa konferensi, seminar, diskusi panel serta pengalaman interaktif dengan sesi tanya jawab selama 3 hari dimulai dari hari pertama pendaftaran dan opening ceremony serta dimulai dengan dua sesi pertama setelah penyambutan.

Baca Juga: Kasus Novia Widyasari Bunuh Diri Belum Usai, Kini Ada Kasus Novita Aji Syahputri yang Viral! Ini Kejadiannya

Baca Juga: Kisah Mengharukan Rumini, Wanita yang Ditemukan Meninggal Berpelukan dengan Ibunya Saat Gunung Semeru Meletus

Selama tiga hari program dilaksanakan mencakup berbagai topik yang berkaitan dengan halal, dimana pembicara memberikan pandangan strategis tentang penelitian halal, berbagi hasil eksperimen dan inovasi terbaru dalam industri halal dunia, serta acara start-up dan 4 hari OKI Halal Expo akan diselenggarakan secara bersamaan di tempat yang sama.

Topik yang didiskusikan pada konferensi ini seputar wisata halal, makanan halal, keuangan syariah, kosmetik halal, gaya hidup halal dan solusi ilmiyah.

Pada edisi sebelumnya, terlepas dari semua kondisi yang tidak menguntungkan di masa pandemi, World Halal Summit ke-6 diselenggarakan dalam format hybrid dan menghadirkan 61 pembicara dari 15 negara yang berbeda dan sesi diikuti oleh 9217 orang dari 55 negara yang berbeda baik secara fisik maupun secara virtual melalui akun media sosial.

Ketua Umum Pemuda Persis menuturkan, pengembangan ekonomi halal ini senafas dengan visi gerakan Pemuda Persis hari ini yang mengangkat tema berdakwah dan berdampak.

Sebab ekonomi halal tidak hanya berbicara produksi dan konsumsi halal melainkan juga berbicara dakwah Islam, dimana Islam selalu menawarkan jawaban persoalan hidup dan mengutamakan kesejahteraan umat manusia.***

Editor: Siti Resa Mutoharoh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah