Baca Juga: Cek Fakta: Luhut Binsar Pandjaitan Dikabarkan Minta Pemutihan Koruptor Usai Terbakarnya Kejagung
Lanskap Moskow
Protes yang dipicu oleh klaim Lukashenko atas kemenangan telak dalam pemilihan umum pada 9 Agustus 2020 menemukan pemimpin kandidat oposisi Sviatlana Tsikhanouskaya, mantan guru yang menggantikan posisi suaminya yang dipenjara dalam pemungutan suara.
Menyusul ancaman terhadap keselamatannya, Tsikhanouskaya melarikan diri ke negara tetangganya, Lituania.
Baca Juga: 5 Inspirasi Gaya dengan Piyama ala Selebritas yang Cocok Dipakai di Luar Rumah
Sekutu tradisional Rusia mengeluarkan beberapa komentar terkuatnya namun mengkritik Tsikhanouskaya pada hari Minggu.
Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan pernyataannya ditujukan kepada audiensi Barat.
"Sepertinya dia mulai membuat pernyataan politik, yang kasar, menuntut pemogokan, pemogokan, protes," kata Lavrov.
Baca Juga: 3 Drama Korea Ini Sukses Besar Gara-gara Angkat Topik Kesehatan Mental, Apa Saja?
Dia menggambarkan agenda politiknya sebagai kebalikan dari konstruktif, berfokus pada menciptakan perpecahan dengan menghasilkan sentimen anti-Rusia dan menekan bahasa dan budaya Rusia, dan dengan bertujuan untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO.