Larangan tersebut merupakan pukulan bagi Tencent di India di mana PUBG merupakan permainan yang populer di negara tersebut.
Baca Juga: Donny Van de Beek Gabung Manchester United, Edwin Van der Sar Kirim Pesan Emosional
Menurut perusahaan analitik aplikasi SensorTower, India menempati peringkat pertama di dunia dalam pengunduhan game ini terhitung sekira 175 juta pemasangan, atau 24 persen dari total.
Pada Juni lalu, India pertama kali memblokir 59 aplikasi asal Tiongkok, termasuk TikTok, WeChat, dan UC Browser.
Serangan digital tersebut diambil setelah pertempuran dengan pasukan Tiongkok di perbatasan Himalaya yang menewaskan 20 tentara India.
Baca Juga: Industri Penerbangan Krisis Covid-19, Manajemen Bandara Kertajati Hemat hingga Matikan Lampu dan AC
Sejak saat itu, ketegangan antara New Delhi dan Beijing semakin memanas. Pemblokiran tersebut memaksa Alibaba, investor utama sejumlah startup teknologi India, menunda semua rencana investasi di negara itu setidaknya selama enam bulan.
Dari kejadian ini, analisis teknologi melihat adanya risiko pada perubahan mendadak dalam lingkungan bisnis yang akan menghalangi investasi Tiongkok secara lebih umum.
“Larangan aplikasi tidak hanya memberikan sinyal negatif kepada perusahaan dan investor Tiongkok yang sudah ada di India, tetapi bahkan mereka yang menunggu iklim yang menguntungkan untuk berinvestasi di India kemungkinan bisa mundur sekarang,” ucap firma hukum Khaitan & Co, Atul Pandey, yang memiliki klien dari Tiongkok.***