Kondisi Ekonomi Dunia Makin Terpuruk, WHO Tak Sarankan Lockdown Lagi

- 13 Oktober 2020, 07:23 WIB
ILUSTRASI Lockdown COVID-19.*
ILUSTRASI Lockdown COVID-19.* /pixabay

PR BANDUNG RAYA - Selama berbulan-bulan, sejumlah negara di seluruh dunia menerapkan aturan lockdown sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.

Aturan ini berdampak pada berbagai hal, mulai dari ditutupnya beberapa usaha, baik berskala besar maupun kecil, hingga membatasi pertemuan sosial dengan seminimal mungkin.

Aturan lockdown ini sebelumnya direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Tom Parker Didiagnosis Mengidap Tumor Otak Stadium Empat, Ketika Menanti Kelahiran Anak Kedua

Pada April lalu, Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta negara-negara di seluruh dunia untuk menerapkan aturan lockdown, sebagai upaya untuk mengendalikan penyebaran virus Covid-19.

Kendati demikian, kini WHO menyerukan penghentian aturan lockdown secepatnya.

"Kami di WHO tidak menganjurkan lockdown sebagai upaya utama untuk mengendalikan penyebaran virus," kata David Nabarro dalam wawancara dengan majalah The Spectator, seperti dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com.

Baca Juga: Partai Demokrat Tolak Pengesahan UU Cipta Kerja, SBY Beberkan Alasannya

Efek pandemi Covid-19 dinilai telah menenggelamkan ekonomi di sebagian besar negara.

Dilansir dari Foundation for Economic Education, pandemi Covid-19 secara global setidaknya sudah merugikan 82 triliun dolar atau sekitar Rp1,2 Kuadriliun hingga lima tahun ke depan.

"Lockdown hanya memiliki satu konsekuensi yang tidak boleh Anda remehkan, dan itu membuat orang menjadi semakin miskin," tutur dia.

Anjuran WHO untuk menerapkan lockdown dengan skala nasional dan lokal di beberapa negara telah mendorong setidaknya 150 juta orang ke dalam jurang kemiskinan.

Baca Juga: GMPN dan Nikita Mirzani Kian Panas, Ali Nugroho: Sensasi Bolehlah Tapi Jangan Semuanya Sensasi

David Nabarro menjelaskan bahwa sebagian besar masyarakat yang terpuruk akibat kebijakan lockdown berasal dari kalangan masyarakat dengan kondisi ekonomi yang buruk.

Meski WHO telah mengeluarkan anjuran baru, beberapa pemerintah di sejumlah negara berencana akan terus menggunakan strategi lockdown.

Sebelumnya, para dokter dan ilmuwan dalam Deklarasi Grand Barrington yang ditandatangani bulan ini memaparkan sentimen yang serupa dengan pernyataan David Nabarro.

Mereka juga menjelaskan bahwa kebijakan dalam penanganan Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental.***

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah