PR BANDUNGRAYA - Relawan vaksin Covid-19 mendadak mengidap penyakit aneh yang tidak dapat dijelaskan.
Menyusul kondisi tak terduga ini, pengembang vaksin Covid-19 Johnson & Johnson dan Beth Israel Deaconess Medical Center menghentikan studi tahap akhir untuk vaksin.
Sebelumnya, penghentian proses pengembangan vaksin pernah terjadi pada final tes di Amerika Serikat.
Baca Juga: Dipercaya Dapat Mengubah Takdir, Wanita Ini Buka Studio Tato Khusus Garis Telapak Tangan
Para eksekutif di Johnson & Johnson tidak memberikan rincian berapa lama waktu penghentian studi tahap akhir. Studi ini ditunjukkan untuk pendaftaran 60.000 relawan.
Pihak pengembang mengatakan mereka tidak tahu apakah relawan yang mengalami kejadian yang serius menerima vaksin atau plasebo, informasi tersebut dirahasiakan dari para peneliti dan sukarelawan lain.
Meskipun demikian, para eksiekutif mengatakan tidak jarang sukarelawan dalam uji klinis jatuh sakit karena alasan yang tidak ada hubungannya dengan penelitian.
Baca Juga: Wanna One Akan Reunian dalam Penampilan Kolaborasi di KCONTACT Season 2
Perusahaan menghentikan pemberian dosis lebih lanjut agar pihaknya bisa menyelidiki penyebab infeksi aneh yang terjadi pada relawan tersebut, termasuk apakah sukarelawan menerima plasebo atau yang asli.
Pejabat perusahaan memperkirakan penyelidikan akan memakan waktu setidaknya beberapa hari.