Situs PornHub Diblokir, Alih-Alih Dipuji, Pemerintah Thailand Malah Diserang oleh Rakyatnya Sendiri

- 3 November 2020, 17:25 WIB
Tagar #SavePornhub menjadi tren di Thailand usai pemerintah blokir situs porno.*
Tagar #SavePornhub menjadi tren di Thailand usai pemerintah blokir situs porno.* /Instagram/@iamtoodtu/

PR BANDUNG RAYA - Menteri Digital Puttipong Punnakanta telah menjadi sasaran kritik setelah pemerintah Thailand memblokir akses PornHub, dan situs web dewasa lainnya pada Selasa, 3 November 2020.

Hingga Selasa sore, selain PornHub lebih dari 190 situs web porno gratis di dunia, telah diblokir di bawah perintah kementerian digital.

Alih-alih menerima pujian, Puttipong justru diserang karena dinilai melanggar hak masyarakat untuk mendapatkan akses gratis ke situs porno tersebut.

Baca Juga: Dalam Hal Berpelukan, Zodiak Berikut Sangat Bisa Buat Nyaman, Ada Zodiak Kalian?

Terkait hal tersebut Puttipong mengatakan pemblokiran itu adalah salah satu bagian dari upaya pemerintah untuk membatasi akses ke situs web porno dan perjudian.

Selain itu, konten-konten tersebut merupakan konten ilegal, yang dilarang dalam undang-undang kejahatan dunia maya di Thailand.

Akan tetapi banyak pengguna Thailand mengkritik keputusan pemerintah untuk memblokir situs tersebut.

Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat, Astrolog India Memprediksi Donald Trump Memenangkan Pertarungan

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Channel News Asia, diketahui Thailand termasuk ke dalam negara Top 20 berdasarkan lalu lintas harian untuk PornHub pada 2019.

Sebuah kelompok aktivis bernama Anonymous Party mengunggah sebuah pernyataan yang mengatakan "Kami ingin merebut kembali PornHub. Orang-orang berhak atas pilihan,"

Sementara kelompok lainnya yang menentang tindakan kementerian, menggunakan tagar #SavePornHub, dan menyerukan unjuk rasa di komplek pemerintah.

Baca Juga: Rayakan Awal Bulan November dengan Merchant Baru ShopeePay

Beberapa pengguna internet meragukan larangan tersebut dilakukan pemerintah sebagai upaya untuk melindungi moral Thailand.

Akan tetapi mereka menilai situs tersebut diblokir karena kerap menampilkan beberapa gambar kerajaan yang mungkin membahayakan.

Pemerintah Thailand telah menghadapi protes selama berbulan-bulan, yang menuntut Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha, untuk mengundurkan diri.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan yang Baik Dikonsumsi untuk Menjaga Kesehatan Ginjal

Protes yang didominasi oleh para mahasiswa tersebut, juga menyerukan reformasi untuk mengurangi kekuasaan Raja Maha Vajiralongkorn.

Sebuah tagar lainnya yang diterjemahkan sebagai #HornyPower juga sedang tren di Twitter Thailand, mengikuti blok PornHub.

Emilie Pradichit, direktur Yayasan Manushya, yang mengkampanyekan hak digital, mengatakan keputusan itu menunjukkan Thailand adalah tanah kediktatoran digital.

Baca Juga: UMP Jabar 2021 Tak Naik Emil Ungkap Alasannya: yang Sudah Terpuruk Ini akan Lebih Terpuruk Lagi

Emilie menilai kaum konservatif mencoba untuk mengontrol apa yang dapat ditonton, dapat dikatakan, dan dapat dilakukan oleh kaum muda secara online.

Sementara Puttipong yang saat ini berada di Phuket untuk rapat kabinet, mengatakan bahwa tidak akan bereaksi terhadap kritik, karena menjadi tugasnya untuk memblokir situs-situs ilegal.***

Editor: Abdul Muhaemin

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x