Network
PR BANDUNGRAYA - Kepala Staf Gedung Putih, Mark Meadows, telah didiagnosis dengan virus Covid-19 ketika Amerika Serikat membuat catatan harian untuk kasus yang dikonfirmasi selama pandemi.
Dua pejabat senior pemerintah mengonfirmasi pada Jumat, 6 November 2020, bahwa Meadows dinyatakan positif virus corona yang telah menewaskan lebih dari 236.000 orang Amerika sepanjang tahun ini.
Mark Meadows dinyatakan positif terkena virus corona pada Rabu, 8 November 2020, menurut salah satu orang.
Namun, mereka tidak memberikan rincian kapan kepala staf itu terkena virus atau kondisinya saat ini.
Baca Juga: Irene Red Velvet Kini Kembali Tampil di Video Teaser Season Greeting Setelah Hilang karena Skandal
Setidaknya empat pejabat Gedung Putih lainnya telah terinfeksi, termasuk Cassidy Hutchinson, salah satu pembantu terdekat Mark Meadows.
Seorang pembantu senior kampanye Donald Trump, Nick Trainer, juga terinfeksi, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Juru bicara Mark Meadows dan Gedung Putih tidak menanggapi beberapa email dan pesan telepon yang meminta komentar, pelatih dan juru bicara kampanye menolak berkomentar.
Kepala staf tetap terlibat dalam upaya pasca pemilihan Donald Trump untuk menantang suara di beberapa negara bagian, di mana Donald Trump tertinggal dari Joe Biden.
Baca Juga: Jumlah Korban Jiwa Usai Vaksinasi Flu di Korea Selatan Terus Meningkat Hampir Mencapai 100 Orang
Lebih dari 127.000 infeksi baru dilaporkan di AS pada hari Jumat, hari ketiga berturut-turut dari rekor kasus, karena suara dari pemilihan presiden yang diperebutkan dengan sengit, masih dihitung.
Donald Trump telah menjadi lawan vokal dari tindakan penguncian, mengutip pengaruhnya terhadap ekonomi, dan telah berulang kali bentrok dengan para ahli pemerintahnya sendiri mengenai kebijakan virus Covid-19.
Mark Meadows, penasihat utama Donald Trump dan mantan legislator North Carolina, melakukan perjalanan bersama Donald Trump menjelang Hari Pemilu dan terakhir kali muncul di depan umum pada Rabu pagi tanpa masker.
Ketika Donald Trump secara salah menyatakan kemenangan dalam penghitungan suara. Dia telah menjadi salah satu pembantu dekat Donald Trump ketika presiden terserang virus lebih dari sebulan yang lalu, tetapi diuji setiap hari dan mempertahankan jadwal kerja regulernya.
Baca Juga: BTS dan BLACKPINK Masuk 20 Lagu K-Pop yang Paling Banyak Didengar di Spotify, Berikut Daftarnya
Lebih dari beberapa orang yang terkait dengan presiden atau Gedung Putih telah terinfeksi virus tersebut, termasuk presiden, istrinya, Melania, dan putra bungsunya, Barron.
Kepala staf Wakil Presiden Mike Pence, Marc Short, dan asisten lainnya dinyatakan positif terkena virus corona pada akhir bulan lalu, tak lama sebelum pemilihan.
Meadows berada di samping tempat tidur Donald Trump ketika presiden dirawat di rumah sakit bulan lalu karena terindeksi virus corona.
Seperti kebanyakan pembantu Gedung Putih dan presiden sendiri, Mark Meadows jarang terlihat memakai masker.
Penasihat keamanan nasionalnya, Robert O'Brien, juga terserang virus itu, dan teman Donald Trump lainnya, mantan calon presiden dari Partai Republik Herman Cain, meninggal karena virus corona pada Juli 2020, setelah menghadiri salah satu rapat umum Donald Trump.
Baca Juga: Cara Daftar dan Cek Berbagai Macam Bantuan dari Kemensos Mulai dari BST, BPNT hingga PKH
Penanganan Donald Trump terhadap pandemi telah dinilai buruk oleh sebagian besar orang Amerika dalam survei opini publik, dan dipandang sebagai alasan utama dia siap kalah dalam pemilihan ulang untuk Biden.
Kasus Covid-19 di Amerika telah meningkat lebih dari 50 persen dalam dua minggu terakhir.
Menurut analisis data dari Universitas Johns Hopkins, rata-rata pergiliran tujuh hari untuk kasus baru setiap hari naik dari 61.166 pada 22 Oktober menjadi 94.625 pada 5 November.***
