Organisasi Sosial Jabar Tengok Lokasi Banjir di Muara Gembong, Bekasi Punya Sejarah Panjang Bencana Banjir

16 Februari 2021, 15:27 WIB
Ilustrasi banjir /PEXELS/Hitesh Choudhary

PR BANDUNGRAYA - Organisasi Jabar Quick Response melalui instagramnya melaporkan peninjauan lokasi terdampak bencana banjir beberapa hari lalu di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.

Jabar Quick Response melakukan asesmen dan pendataan sekaligus menyalurkan bantuan untuk warga terdampak di sana.

Dikutip dari pernyataan Jabar Quick Response melalui laman Instagram @jabarquickresponse, Kecamatan Muara Gembong, terdapat 6 desa yang terdampak banjir kemarin.

Baca Juga: Jabar Paling Berisiko Bencana Banjir hingga Longsor, Jumlahnya Meningkat Setiap Tahun

Pihak mereka melaporkan situasi terkini di lokasi. Warga telah kembali ke rumahnya masing-masing setelah tinggi air berangsur surut.

Namun masih ada satu titik banjir di wilayah Pantai Bahagia yang masih terendam air dengan ketinggian 14 sentimeter (cm) akibat dari jebolnya tanggul di daerah tersebut.

Muara Gembong merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi.

Baca Juga: Liga Champions: Jelang RB Leipzig vs Liverpool, Nahkoda Kedua Tim Berbincang Hangat

Dilansir dari laman Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas, Sejarah banjir di Bekasi merupakan sejarah panjang.

Pada era VOC, Kampong Moara diidentifikasi sebagai batas daratan dan lautan. Kampong Moara tempo doeloe itu kini menjadi batas Kecamatan Muara Gembong hingga ke laut.

Seluruh wilayah kecamatan tersebut merupakan hasil proses sedimentasi jangka panjang. Proses sedimentasi yang kuat mengindikasikan adanya arus deras di kawasan rendah yang membawa lumpur dari hulu.

Baca Juga: Barcelona vs PSG di Liga Champions, Ronald Koeman: Di Maria dan Neymar Pemain Hebat, Tapi...

Tipologi daratan dan sungai semacam ini kerap menimbulkan banjir besar. Seringnya banjir di Bekasi pada masa ini adalah gambaran banjir yang intens pada masa lampau.

Menurut kepada catatan sejarah, Komunitas Pecinta Sungai Cileungsi-Cikeas tersebut menyebutkan bahwa pada tahun 2007 pernah terjadi banjir besar di Bekasi.

Namun banjir yang terjadi pada bulan April 2016 dianggap sangat besar. Banjir bandang tahun 2016 ini terjadi karena luapan Kali Bekasi yang tidak bisa ditahan.

Baca Juga: Tiongkok Perketat Aturan untuk Para Artisnya, Lip-Syncing Dianggap Tidak Bermoral

Banyak orang menganggap banjir Bekasi tahun 2016 ini sebagai banjir terbesar sepanjang sejarah. Tentu sebelum kejadian banjir yang juga besar di 1 Januari 2020.

Tahun 1961 pernah terjadi banjir hebat di Bekasi yang disebabkan oleh meluapnya sungai Bekasi dan sungai Tjitaroem (sekarang Citarum)

Sebanyak 211.600 jiwa penduduk mengungsi dan 60.000 rumah ditelan banjir.

Baca Juga: PM Jepang Yoshihide Suga Tunjuk Menteri Kesepian, Apa Tugasnya?

“Otoritas militer yang melakukan pengamatan dari pesawat menyatakan bahwa daerah Bekasi menyerupai satu lautan coklat besar (lihat De Volkskrant, 24-01-1961)” tertulis pada website Komunitas Pecinta Sungai Cileungsi-Cikeas.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: kp2c Instagram @jabarquickresponse

Tags

Terkini

Terpopuler