PR BANDUNGRAYA - Memasuki tahun 2021, Pemerintah Indonesia mulai gencar melancarkan program vaksinasi Covid-19.
Setelah pada tahun sebelumnya upaya memberikan bantuan sosial (bansos) gencari digelontorkan Pemerintah, kini saatnya fokus pada vaksinasi Covid-19 agar herd immunity masyatakat Indoensia terbentuk.
Sebelumnya, vaksinasi Covid-19 telah dilakukan pada tenaga medis (medis) dan sejumlah pejabat publik. Kini vaksinasi Covid-19 akan fokus menyasar lansia.
Baca Juga: Tak Terima Adiknya Disakiti Kaesang Pangarep, Kakak Felicia Tissue Angkat Bicara: Saya Muak!
Hal ini juga berlaku bagi wilayah Jawa Barat yang dimpimpin oleh Ridwan Kamil.
Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemilihan Ekonomi Daerah Jawa Barat pada pekan ini akan fokus menggenjot vaksinasi tahap kedua yang sudah dimulai sejak satu pekan yang lalu.
"Kita akan fokus ke vaksinasi, minggu ini penyuntikan untuk lansia akan masal dilakukan diseluruh daerah," ujar Ridwan Kamil sebagaimana dilaporkan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel 'Ridwan Kamil: Pekan Ini Fokus pada Vaksinasi Lansia', Senin 8 Maret 2021.
Baca Juga: Usai Mutasi Virus Corona B117 Ditemukan, Simak Prosedur Masuk ke Indonesia
Jabar akan menggunakan gedung besar sebagai andalan utamanya. Pasalnya, satu Puskesmas dalam sehari itu hanya bisa menyuntik 60 an sasaran.
"Sementara kalau gedung besar itu bisa 1.000-2.000 suntikan perhari karena kita punya target 6 juta sekian penduduk Jabar untuk lansia, profesi yang rawan dan pelayanan publik harus selesai di bulan Juni. Kalau kita lambat vaksin akan kedaluwarsa," ucap dia.
Kedua, lanjut Ridwan, mobil vaksin sudah siap. Yang paling siap itu yang diselenggarakan oleh Polda Jabar itu akan dikirim ke Karawang atau Bogor sebagai penugasan yang pertama untuk mempercepat pemvaksinan ini.
Baca Juga: Kode Redeem ML Hari Ini 8 Maret 2021 Terbaru! Kesempatan Dapatkan Skin Langka Cuma-cuma
Terkait dengan jumlah vaksinator, kata Ridwan Kamil, Jabar memiliki 11 ribuan vaksinator dan ditambahi oleh beberapa ribu dari TNI Polri.
"Sementara jumlah tersebut masih memadai," ujar Ridwan Kamil.
Untuk supply vaksin, Ridwan Kamil mengatakan, dari pemerintah pusat untuk penyalurannya ke daerah dilakukan dengan cara dicicil.
Baca Juga: Leg 2 Liga Champions, Stadion Anfield Tak Lagi Bertuah, Liverpool Kandang ke Kota Budapest
Tapi komunikasi dengan pemerintah pusat tetap dibangun karena pemerintah pusat itu tidak langsung semuanya disalurkan ke daerah.
"Pemerintah pusat menyalurkan vaksin ini dilihat apakah daerah berprestasi atau tidak (dalam pelaksanaan vaksinasinya). Itulah kenapa saya dorong agar vaksinasi ini cepat supaya datang lagi tahap-tahap berikut. Jangan tahap satu saja belum habis tapi sudah minta tahap berikut," tutur dia.
"Makanya manajemen gedung itu kita hitung. Mendingan memperbanyak gedung yang kita sebut sentra vaksin ketimbang hanya mengandalkan Puskesmas. Jadi supply vaksin lancar tapi memang request tambahan itu berdasarkan prestasi kita juga," ucap Ridwan Kamil menambahkan.
Baca Juga: Tiongkok Rombak Sistem Pemilu di Hong Kong, Terapkan Konsep Satu Negara Dua Sistem
Selebihnya, Ridwan Kamil menyebut tingkat ekonomi yang sudah membaik ini juga terus dipertahankan secara umum.
"Saya kira tidak ada Breaking News yang bagaimana-bagaimana dalam penanganan covid untuk minggu ini kita betul-betul akan fokus pada manajemen vaksinasi saja," kata dia.
Pekan ini, sambung Ridwan, pihaknya tetap fokus pada PPKM. Tidak ada zona merah seperti pekan lalu namun data kasus masih seperti sebelumnya. Di mana kasus baru masih bercampur dengan kasus lama.*** (Novianti Nurulliah/Pikiran-Rakyat.com)