Kunjungan Terakhir Motards Goes To Pesantren di PPI 87 Pangatikan

- 11 September 2023, 19:51 WIB
PPI 87 Pangatikan menjadi tujuan akhir dari Motards Goes To Pesantren yang ternyata adalah wakaf dari KH Aceng Zakaria
PPI 87 Pangatikan menjadi tujuan akhir dari Motards Goes To Pesantren yang ternyata adalah wakaf dari KH Aceng Zakaria /Dok. Maha Production

BANDUNGRAYA.ID- Rombongan Motards Goes To Pesantren kini berada di tujuan akhir perjalanan yakni menyambangi PPI 87 Pangatikan yang berada di Jalan Sukaraja No 298 Desa Babakanloa, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Pesantren ini menjadi pesantren ketiga yang berhadapan dengan tantangan untuk berinovasi menjadi persantren yang berbasis kemasyarakatan, Dr Rosihan Fahmi dkk menginginkan pesantren ini menjadi sekolah yang tidak hanya menjalankan kurikulum formal saja, namun bisa berdiri sendiri dengan sejumlah program unggulan.

Kedatangan tim Motards ke pesantren yang mendapat wakaf dari Almarhum KH Aceng Zakaria dan beberapa muwakif lain ini pun disambut baik oleh Mudirul Am Ustaz Rosyid, Mudir Tsanawiyah Ustaz Karim dan Mudir Muallimien Ustaz Nandang dan para guru yang ada disana.

Baca Juga: Sambangi 3 Pesantren di Jawa Barat, Ini Misi Motards Goes To Pesantren yang Digagas Dr Rosihan Fahmi

"Di titik pesantren yang ketiga, yaitu di pesantren Pangatikan, kami Motards Goes To Pesantren menemukan satu tantangan khusus, karena ada yang menarik dimana ketika kami bertemu langsung dengan cara kami, seperti hanya di pesantren sebelumnya sudah punya pemahaman atau kesimpulan sementara. Daerah Pangatikan tidak bisa sepenuhnya disebut kampung, juga tidak bisa disepenuhnya disebut wilayah perkotaan, kami sebut sebagai wilayah transisi. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami yang ternyata dirasakan langsung oleh para pengurus pesantren dalam proses mengidentifikasi diri apa yang khas yang ada pada pesantren di Pangatikan," Ucap Rosihan Fahmi.

Melalui proses yang cukup panjang dengan seluruh pengurus serta para pimpinan dan pengelola, tim Motards Goes To Pesantren langsung melempar gagasan dan membangun dialog dengan sejumlah data. Namun ternyata ada asumsi bahwa pembacaan Motards itu tidak sepenuhnya dipahami betul oleh pihak pesantren.

"Pembacaan kami sejak awal tidak begitu tepat menurut pesantren Pangatikan. Itulah yang membuat gagasan atau asumsi awal itu kemudian diuji sedemikian rupa oleh teman-teman pengelola. Karena ternyata permasalahan yang kami kemukakan bahwa dari temuan sementara pesantren Pangatikan itu berbasis masyarakat. Artinya dalam pengertian para santrinya, para asatidznya, dan civitas pesantren Pangatikan itu sejatinya harus memberikan kontribusi bukan hanya sebatas mengajar dan belajar tapi harus lebih daripada itu," lanjut Rosihan.

Dr Rosihan Fahmi ketika berdiskusi dengan para guru di pesantren Pangatikan
Dr Rosihan Fahmi ketika berdiskusi dengan para guru di pesantren Pangatikan Dok. Maha Production

Bukan hanya Kurikulum Merdeka Tapi Pesantren Berbasis Kemasyarakatan

Setelah diskusi yang cukup alot, obrolan dan sharing Motards dengan pihak pesantren mulai menemukan titik temu. Dan menjadi semakin menarik bagi teman-teman pengelola pesantren Pangatikan untuk menjadi pesantren berbasis kemasyarakatan. Terutama dari kaum muda pengelola pesantren yang terdiri dari garis anak muda yang sangat progresif, yang sangat menginginkan sekali pergerakan ke arah perubahan, tidak hanya sekadar berbasis fatwa, tidak hanya sekadar berbasis karisma tokoh namun mengharapkan nilai-nilai itu terejawantahkan dalam bentuk aturan.

Halaman:

Editor: Raabi Ghulamin Halim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah