Persiapkan Diri Sejak Dini, Kota Bandung Gelar Simulasi Vaksinasi Covid-19

- 23 Desember 2020, 17:10 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 yang diperkirakan akan digelar pada Desember 2020 atau tahun 2021 mendatang.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 yang diperkirakan akan digelar pada Desember 2020 atau tahun 2021 mendatang. /ANTARA/Yulius Satria Wijaya

PR BANDUNGRAYA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menggelar simulasi pemberian vaksil Covid-19 di Puskesmas Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu, 23 Desember 2020.

Simulasi ini merupakan bagian dari upaya kesiapan Kota Bandung jika suatu saat digelar vaksinasi Covid-19.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Rosye Arosdiani mengatakan bahwa pengadaan simulasi untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 itu sendiri masih mencari bentuk juknis (petunjuk teknis) yang sudah ada, untuk perkembangan selanjutnya masih menunggu.

Baca Juga: Timbulkan Kemacetan, Truk Kontainer Terguling Tutupi Jalan Tol Cipularang

Simulasi bertujuan mencari potensi yang mungkin muncul pada saat vaksinasi.

“Sebetulnya Dinkes dan puskesmas sudah rutin mengadakan kegiatan imunisasi yang sifatnya massal. Tapi Covid-19 ini, pertama jenis vaksin baru dan kedua sistemnnya agak berbeda,” katanya.

Rosye mengatakan, untuk mempermudah pelaksanaan pemberian vaksin, ada keterlibatan BPJS dalam pelaksanaannya. Mulai dari pendaftaran dan persyaratan yang akan berlaku.

“Ada keterlibatan dari BPJS karena ikut di dalam aplikasi tiket dan ada aplikasi lainnya. Sehingga memang butuh untuk melihat ataupun mencoba menjalankannya,” ucap dia.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Drama True Beauty Episode 5 Subtitel Indonesia Malam Ini: Suho Tembak Jukyung?

Mengenai tahapannya, Rosye menyebutkan, tahap pertama pendaftaran ke aplikasi Peduli Lindungi. Data tersebut terhubung dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).

Dia juga menjelaskan data terhubung dari Disdukcapil, lalu data yang sudah ada di BPJS akan terkoneksi masing-masing akan memperoleh pemberitahuan yang disampaikan sebelumnya adalah SMS.

"Masing-masing warga akan mengisi di situ seperti skrining kesehatan sampai bersedia atau tidak. Tetapi itu bisa berubah, belum final menunggu juknis dari Kemenkes," kata dia.

Baca Juga: Soal Ekspor Benih Lobster, Polisi Periksa Sekretaris Mantan Menteri KKP Edhy Prabowo

Kedua, skrining berupa interksi atau wawancara antara warga dan petugas mengenai penyakit yang diderita atau tidak.

"Contohnya, apakah pernah mengalami demam, ISPA, batuk dan sesak 7 hari kebelakang. Mengalami diare dan apakah ada kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi Covid -19. Setelah itu, ketika warga dinyatakan sehat maka akan dilakukan vaksin," katanya.

Masyarakat selanjutnya akan mendapatkan SMS ketika pemanggilan data ini sesuai juknis awal. Sesudah pendaftaran akan mendapatkan SMS panggilan untuk datang ke fasilitas kesehatan (faskes) yang ditunjuk dan waktunya. Supaya ketika datang di meja satu tinggal klairifikasi, apakah sesuai atau tidak dengan yang sudah terdaftar di aplikasi pendaftaran.

Baca Juga: Gantikan Edhy Prabowo jadi Menteri KKP, Sakti Trenggono: Soal Ekspor Benih Lobster Akan Dievaluasi..

Mengenai jumlah vaksin yang diberikan untuk Kota Bandung, Rosye mengatakan belum pasti jumlahya. Namun arahan dari presiden, akan memprioritaskan penduduk berumur 18-59 tahun.

“Kota Bandung butuh sekitar 1,5 juta, harus kali 2 penyuntikan,” ucapnya.

Sedangkan soal waktu, Dinkes Kota Bandung menunggu arahan dari Kementerian Kesehatan. Terdapat 7 provinsi prioritas termasuk Jawa Barat akan mendapatkan vaksin tersebut.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Humas Pemkot Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah