Salah satu alasan Ema melakukan kebijakan tersebut disebabkan potensi kerumunan orang yang banyak terjadi di kafe dan tempat-tempat hiburan. Juga faktor kebiasaan masyarakat Bandung yang senang kumpul, dan nongkrong.
Baca Juga: Daftar Bansos Cair di Tahun 2021, Mulai dari BLT hingga Token Listrik Gratis
“Potensi kerumunan banyaknya di mana? Di tempat hiburan. Sekarang nongkrong di jalan bisa dikatakan tidak ada. Kalau kafe karena diperbolehkan (beroperasi), orang Bandung suka nongkrong, ngopi, makan cemilan dan sebagainya dan intinya ngobrol,” tutur Ema.
Tempat sample lokasi yang akan di tes tidak akan diberitahukan, menurut Ema agar sesuai dengan kondisi riil, tidak dibuat-buat oleh pihak yang bersangkutan.
“Masalah sampel (lokasi rapid test antigen) tentunya tidak diumumkan. Biar saja sedatangnya. Kalau diumumkan tiba-tiba tempat hiburannya tutup, bisa saja terjadi,” tutur Ema.***