Sejarah Batagor Isan, Batagor Pertama di Kota Bandung: Ternyata dari Makanan Sisa?

- 13 November 2022, 19:14 WIB
Sejarah Batagor Isan, Batagor Pertama di Kota Bandung
Sejarah Batagor Isan, Batagor Pertama di Kota Bandung /Dian Sulistiono/

BANDUNGRAYA.ID - Kota Bandung dinobatkan sebagai Kota dengan makanan tradisional terbaik se-Asia versi Taste Atlas 2021. Makanan ini juga menjadi salah satu makanan tradisional yang mendapatkan skor tertinggi 4,5 dalam penilaiannya. Apa lagi, kalau bukan batagor. 
 
Lalu, dari mana awal mula kemunculan makanan batagor ini yang sangat mengunggah selera untuk dijadikan jajanan masa kecil dan makanan cemilan. 

Sosok Haji Isan atau yang dikenal dengan nama Batagor H. Isan, melansir dari berbagai sumber adalah orang pertama yang menemukan batagor. Batagor merupakan akronim dari baso tahu goreng.

Baca Juga: Ini 6 Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dikonsumsi Saat Menyusui, Nomor 5 Semua Orang Suka

Ceritanya cukup unik. Jadi, Isan merupakan perantau dari Purwokerto ke Bandung, yang saat itu mencari pekerjaan. Namun, setelah tiga bulan, dirinya tak kunjung mendapat pekerjaan alias masih jadi pengangguran.  

Akibat tidak memiliki pekerjaan, Isan memutuskan ikut berjualan baso tahu keliling untuk mengisi waktu senggangnya.

Setelah bertahun-tahun jualan baso tahu keliling, dirinya kemudian dihadapkan pada dagangan yang masih tersisa. Baso tahu sisa tersebut tentu tidak bisa dijual, karena akan basi, namun juga berat untuk dibuang.

Saat itu Isan berpikir praktis saja, baso tahu kukus yang tidak habis itu segera ia goreng, hasil gorengannya kemudian ia bagi-bagikan secara cuma-cuma ke para tetangga dekat sekitar kontrakannya di Gang Situ Saeur, jalan Kopo, Bandung.

Sekitar 1968, Isan kemudian mengolah dan memasarkan baso tahu goreng dengan dua tahap.

Baca Juga: Rekomendasi Kuliner Malam di Sudirman Street Food Bandung! Ada Makanan Home Made Khas Itali!

Rinciannya, membuat baso tahu kukus terlebih dulu, kemudian menggorengnya. Akan tetapi, dirinya kewalahan jika harus memproduksi batagor dengan dua tahap.

Akhirnya, Isan memutuskan untuk langsung menggoreng bahan baso tahu mentah tersebut, tanpa dikukus. Cara ini yang mungkin bertahan hampir di seluruh pedagang batagor.

Usaha Isan pun kian berkembang, tak hanya masyarakat sekitar bahkan orang-orang dari daerah yang berjauhan pun mulai berdatangan untuk menikmati batagornya.

Mulai pada tahun 1985 warung di tempat kontrakannya dirasakan tak memadai lagi untuk bisa menampung pelanggan, Isan kemudian pindah ke jalan Bojongloa No. 38 yaitu ke sebuah rumah yang relatif lebih luas.

Baca Juga: Link Nonton Preman Pensiun 7 Malam Ini Minggu 13 November 2022, Bubun Dicari Yayat, Ada Apa?

Usaha batagor Isan kian berkembang, dari hasil dagangnya antara lain ia berkesempatan dua kali ke tanah suci yaitu pada tahun 1991 dan 2003.

Sepulang dari ibadah haji, merk dagangnya yang semula Batagor Isan diubah menjadi Batagor H. Isan, seperti yang kita kenal sekarang.

H. Isan wafat pada tahun 2010 dalam usia 79 tahun, usaha dagannya diserahkan kepada salah satu keponakannya yaitu H. Suwarto karena H. Isan tidak memiliki anak kandung.

Batagor H. Isan kini telah memiliki cabang di beberapa tempat antara lain di jalan Cikawao, jalan Lodaya, jalan Ciateul dan beberapa tempat lain di Bandung.

Kota Bandung memiliki banyak tempat kuliner yang menawarkan makanan tradisional ini. Bagi Anda yang belum tahu, beberapa tempat ini mungkin dikunjungi. Seperti, Batagor Haji Isan, Batagor Riri, Batagor Kingsley dan Batagor Haji Yunus, berikut Batagor dan Cuanki Serayu.***

Editor: Siti Resa Mutoharoh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x