Banjir dan Longsor di Manado Sapu Pemukiman Warga, Laporan Terbaru: 6 Orang Meninggal Dunia

18 Januari 2021, 13:26 WIB
Warga membersihkan rumahnya dari endapan lumpur pascabanjir di Kelurahan Ternate Tanjung, Manado, Sulawesi Utara, Minggu (17/1/2021). Hujan berintensitas tinggi selama dua hari mengakibatkan banjir dengan ketinggian air mencapai satu hingga satu setengah meter di sejumlah lokasi di Manado. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/wsj. /ADWIT B PRAMONO/ANTARA FOTO

PR BANDUNGRAYA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan adanya 6 korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor di Kota Manado, Sulawesi Utara, per hari ini, Senin, 18 Januari 2021.

Sebelumnya, pada Minggu, 17 Januari 2021, korban meninggal dunia tercatat sejumlah 5 orang, sementara 1 orang lainnya masih hilang.

Satu orang korban tersebut dilaporkan telah ditemukan pada hari Senin, 18 Januari 2021, sehingga total korban jiwa saat ini berjumlah 6 orang.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandung Raya 18 Januari 2021, BMKG: Hujan Ringan di Beberapa Lokasi

Indonesia kembali berduka, setelah sebelumnya terjadi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, longsor di Kabupaten Sumedang, hingga gempa bumi di Majene Sulawesi Barat, kini bencana alam menimpa Kota Manado, Sulawesi Utara.

Sejak sekitar sore hari Sabtu, 16 Januari 2021, Kota Manado dan sekitarnya diguyur hujan deras yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor.

“Banjir dan tanah longsor akibat hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil pada Sabtu, 16 Januari 2021 pukul 15.09 WITA dengan tinggi muka air 50 centimeter hingga 300 centimeter,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara.

Baca Juga: Siap-siap! Bansos Cair Pada Februari 2021, Mensos Risma Janji akan Perbaiki Ketepatan Data Penerima

Hingga Senin pagi pukul 09.30 WIB, dilaporkan sejumlah 6 orang menjadi korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor tersebut.

Di sisi lain, Pusat Pengendali Operasi BNPB melaporkan 500 jiwa tercatat telah mengungsi dan sebagian sudah pulang ke rumah masing-masing.

Banjir dan tanah setinggi hingga 300 centimeter pada Sabtu itu menyapu rumah-rumah warga hingga menyebabkan kerugian material berupa 2 rumah rusak berat dan 10 rumah rusak sedang.

Baca Juga: Hari Pertama Kerja, Joe Biden Langsung Cabut Larangan Negara Islam Masuk AS

Saat ini, BPBD Sulawesi Utara dan BPBD Kota Manado masih terus melakukan kaji cepat dan upaya evakuasi bersama dengan tim pencarian dan pertolongan, TNI dan Polri, relawan, serta masyarakat lainnya.

Selain itu, BPBD Kota Manado telah memberikan bantuan berupa makanan siap saji kepada pengungsi yang terdampak bencana tersebut.

BPBD Sulawesi Utara dan BPBD Kota Manado pun akan melakukan pembersihan material pasca banjir dan tanah longsor.

Baca Juga: Waduh, Arya Saloka Mengaku Jarang Mengobrol dengan Amanda di Lokasi Syuting Ikatan Cinta

Berdasarkan pantauan BPBD Kota Manado, saat ini banjir telah surut dan cuaca tampak cerah. Akan tetapi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan adanya potensi hujan yang disertai dengan petir dan angin kencang di Kota Manado.***

Editor: Yuni

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler