16 Orang Hilang Akibat Longsor di Ngetos, Nganjuk, Tim SAR Temukan Ibu Hamil Meninggal Tertimbun Tanah

15 Februari 2021, 15:19 WIB
Kondisi tanah longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Dilaporkan 20 hilang versi Tagana Nganjuk. Dua di anyatanya meninggal, dua warga lainnya ditemukan dalam keadan selamat. /Instagram@asli.nganjuk_/Dok PotensiBisnis.com

PR BANDUNGRAYA – Tanah longsor terjadi di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, sekitar pukul 19.00 WIB pada Minggu, 14 februari 2021.

Bencana tanah longsor tersebut diduga terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu yang mengakibatkan tebing longsor.

Dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, akibat longsor tersebut 20 hilang, masih dalam tahap pencarian.

Baca Juga: Video Viral di Jakarta, 'Bang Jago' Todongkan Pistol ke Warga, Saat Dikepung Polisi, Bikin Geleng-geleng

Empat dari 20 korban tersebut telah berhasil ditemukan tim SAR pada Minggu malam.

Plt Kepala Pelaksanaan BPBD Jawa Timur, Yanuar Rachmadi mengatakan, keempat korban yang ditemukan dua dalam keadaan selamat, dan dua lagi ditemukan dalam keadaan meninggal.

Baca Juga: Hore! Setelah Vakum 2 Tahun, Taemin CS Siapkan Single Comeback SHINee ‘Heart Attack’

“Dua orang yang sempat hilang telah ditemukan dalam keadaan selamat. Tapi mengalami luka di kaki. Dua orang lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” tutur Yanuar kepada wartawan di Surabaya pada Senin, 15 Februari 2021, dikutip tim PR BandungRaya.com dari laman PMJ News.

Dua korban yang ditemukan dalam keadaan selamat sedang dirawat di RSUD Nganjuk dan PKM Ngetos.

Baca Juga: Pendaftaran SNMPTN 2021 Sudah Dibuka, Intip 12 Kampus Indonesia yang Masuk Ranking Asia

Sedangkan dua korban longsor lainnya yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Masing-masing atas nama Khasanah berumur 45 tahun, dan Sri Utami berumur 31 tahun yang sedang hamil empat bulan.

Hingga saat ini berdasarkan laporan BPBD Jawa Timur benca longsor, mengakibatkan 14 orang luka-luka, 16 orang masih dalam pencarian.

Setelah menemukan empat korban longsor, petugas masih melanjutkan proses pencarian untuk 16 korban lain yang belum ditemukan.

Selain itu, beberapa alat berat juga dikerahakan untuk melakukan pencarian.

Selain beberapa alat berat, dua SRU Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan dari Pos Trenggalek dan Kantor Surabaya dikerahkan.

Kemudian radio komunikasi TRC BPBD juga diaktifkan guna mengatasi dampak tanah longsor di Desa Ngetos.

Saat ini posko penanganan dampak longsor sudah diaktifkan BPBD Nganjuk, serta dapur umum untuk membantu waga yang terdampak tanah longsor juga dibuka oleh Dinas Sosial.***

Editor: Rizki Laelani

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler