PR BANDUNGRAYA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengangkat Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis.
Sebelum resmi disumpah, Listyo Sigit Prabowo sempat ditugaskan di Surakarta sebagai Kapolresta.
Listyo Sigit Prabowo sendiri dikenal sebagai sosok abdi negara yang dekat dengan pemuka agama. Ia rajin melakukan silaturahmi ke para tokoh agama.
Baca Juga: Spoiler The Penthouse 2 Episode 11: Misteri Kematian Bae Ro Na Terungkap, Siapa Pelakunya?
Belum lama menjabat sebagai Kapolri, Listyo Sigit Prabowo ternyata sudah jadi primadona.
Survei Indikator Politik Indonesia membuktikan, sebanyak 50,4 persen pemuda menilai keputusan Jokowi menunjuk Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri adalah pilihan tepat.
"Secara umum 50,4 persen menilai keputusan presiden untuk mengangkat Jenderal Listyo sebagai Kapolri sangat tepat dan tepat, hanya 5,6 persen menilai tidak tepat," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muthadi sebagaimana dilaporkan Antara.
Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, anak muda secara umum sangat yakin atau cukup yakin bahwa Kapolri bisa menjalankan tugasnya.
"61,1 persen anak muda yakin Kapolri mampu menjalankan tugasnya, hanya 5,9 persen kurang yakin, dan 0,3 persen tidak yakin, selebihnya 32,6 persen menjawab tidak tau," tutur Burhan.
Burhan mengatakan survei ini dilakukan dari tanggal 4-10 Maret 2021.
Baca Juga: Farshad Noor Merapat ke Persib Bandung, Dipastikan Absen Kontra Bali United
Survei melibatkan 1.200 responden berusia 17 sampai 21 tahun, dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei terhadap responden dilakukan menggunakan kontak telepon yang diambil secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
Setelah diangkat menjadi Kapolri, banyak tugas besar menanti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terutama soal disiplin anggota Polri.
Baca Juga: Ini Filosofi Trofi Piala Menpora 2021 yang Dibalut dengan Warna Keemasan
Sebab, banyak kasus-kasus pidana yang melibatkan anggota Polri seperti jual beli senjata kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, oknum polisi memakai narkoba, dan menembak masyarakat sipil termasuk TNI di Cengkareng Jakarta Barat, hingga pelanggaran HAM dalam perkara 'unlawful kiling' terhadap laskar FPI di KM 50 Tol Cikampek.***