Ratusan TKA Tiongkok Tiba di Sulawesi Tenggara, 'Penolakan' Berlanjut di Media Sosial

24 Juni 2020, 09:36 WIB
TKA Tiongkok tiba di Bandara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara.* //ANTARA

PR BANDUNGRAYA - Sebanyak 156 dari total 500 tenaga kerja asing (TKA) Tiongkok telah tiba di Bandara Haluoleo Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa 23 Juni 2020 malam sekira pukul 20.40 WITA.

Antara melaporkan, TNI dan kepolisian turut mengawasi kedagangan TKA di pintu keluar ruang terminal bandara, mereka juga turut mengawal perjalanan ratusan TKA menuju ke PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) di Morosi Kabupaten Konawe.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdurrahman Saleh telah melakukan cek langsung terkait kelengkapan legalitas dokumen ratusan TKA Tiongkok tersebut, memastikan bahwa para TKA menggunakan visa 312 atau visa kerja.

Baca Juga: Tak Puas dengan Sistem PPDB Online, Orang Tua Siswa Ramai-ramai Datangi Kantor Disdik Jabar

Ledatangan TKA Tiongkok memang menarik perhatian warga, sejumlah tokoh pun turut mempertanyakan keputusan ini seban kondisi Indonesia yang tengah dihadang pandemi rasanya kurang cocok jika harus menerima ratusan warga asing.

"Dikarantina dulu nggak ya..? Di-rapid test nggak yaa.. 152 TKA China tiba..." kataTifatul Sembiring yang juga sempat menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika di akun Twitternya, Rabu 24 Juni 2020 sebagaimana dilaporkan RRI.

Sosiolog yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Musni Umar juga mempertanyakan kedatangan TKA Tiongkok yang dilindungi atau dijaga ketat aparat TNI Polri saat tiba di Kendari.

Baca Juga: Tertekan Karena Pandemi hingga PHK Ratusan Karyawan, Gojek Tegaskan Akan Fokus pada Bisnis Inti

"Prihatin. Dalam Pembukaan UUD 1945 yang wajib dilindungi adalah segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia ..... malah yang dilindungi adalah TKA China," ucap Musni Umar.

Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara menyebut kedatangan 500 TKA Tiongkok sebagai tenaga ahli akan menguntungkan daerah, terutama dalam mempercepat pembangunan 33 tungku smelter.

Gusli mengungkapkan, saat ini keberadaaan PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT. Obsidian Stainless Steel (OSS) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, memiliki dampak yang besar terhadap angka penyerapan tenaga kerja.

Baca Juga: Gojek PHK 430 Karyawan Karena Pandemi, Cek 8 Upaya Pemenuhan Hak Pegawai yang Diberikan

Namun, di waktu kedatangan para TKA, warga justru melakukan demontrasi penolakan terhadap kedatangan 500 TKA Tiongkok yang akan bekerja di Indonesia. Aksi berakhir ricuh sebab warga tidak menemukan satu pun TKA di sana. Hingga tengah malam, pihak keamanan turut menurunkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Sementara itu, Abdurrahman Saleh mengaku akan melakukan pengamatan lebih lanjut terhadap para TKA Tiongkok terkait keahliannya apakah mereka benar-benar tenaga ahli atau bukan.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Permenpan RB RRI

Tags

Terkini

Terpopuler