BMKG Peringatkan Dampak Fenomena La Nina, Berpotensi Terjadi Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah

18 Oktober 2020, 15:34 WIB
Ilustrasi hujan lebat. /PIXABAY

PR BANDUNGRAYA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan dampak dari fenomena La Nina yang tengah terjadi di Samudra Pasifik.

Fenomena La Nina di Indonesia akan terjadi pada periode awal musim hujan, sehingga berpotensi menyebabkan hujan lebat di sejumlah wilayah Indonesia.

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari RRI, hal tersebut terjadi akibat pengaruh gelombang MJO (Madden Julian Oscillation) pada fase awal La Nina.

Baca Juga: Berikut Perbedaan iPhone 12 dengan iPhone 12 Mini dari Segi Harga dan Spesifikasi

"Aktivitas La Nina dan MJO pada saat yang bersamaan ini dapat berkontribusi signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia," kata Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, pada Minggu 18 Oktober 2020.

MJO merupakan penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur.

Berdasarkan hasil analisis kondisi dinamika atmosfer, aktivitas MJO tengah terjadi di atas wilayah Indonesia, sehingga menyebabkan klaster awan yang berpotensi hujan.

Oleh karena itu, BMKG memperkirakan dalam periode sepekan ke depan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang.

Baca Juga: Waspada, BNPB Catat 2.276 Bencana Alam Terjadi di Indonesia Sepanjang Januari hingga Oktober 2020

Hal tersebut akan terjadi pada periode 18 hingga 24 Oktober 2020 mendatang, dan diperkirakan akan terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, serta Jawa Barat.

Kondisi yang sama juga akan terjadi di beberapa wilayah termasuk Jawa Tengah, D. I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Selain itu, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Pemantauan BMKG terhadap indikator laut dan atmosfer menunjukkan bahwa suhu permukaan laut mendingin minus 0.5 hingga 2.5 derajat celcius selama tujuh dasarian terakhir atau 70 hari.

Baca Juga: Buron Selama 33 Hari, Polisi Masih Dalami Tewasnya Terpidana Mati Cai Changpan yang Gantung Diri

Hal tersebut diikuti oleh dominasi aliran zonal angin timuran yang merepresentasikan penguatan angin pasar.

Dampak La Nina juga akan menyebabkan hujan di Indonesia tidak seragam, baik secara spasial maupun temporal, bergantung pada musim, wilayah, dan kekuatan La Nina.

Selain pengaruh sirkulasi angin monsun dan anomali iklim di Samudra Pasifik, penguatan curah hujan di Indonesia juga turut dipengaruhi penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur berupa gelombang MJO dan Kelvin atau dari timur ke barat berupa gelombang Rossby.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler