YLKI Dorong BPJS Kesehatan untuk Lakukan Digitalisasi Konsultasi Dokter

23 Oktober 2020, 20:43 WIB
Ilustrasi BPJS Kesehatan. /Pikiran-Rakyat.com/Armin Abdul Jabbar

PR BANDUNGRAYA - Berdasarkan tinjauan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) atas layanan yang diberikan kepada masyarakat selama ini, layanan digital akan terus dimanfaatkan untuk mendukung BPJS Kesehatan.

Ketua YLKI, Tulus Abadi, mengatakan salah satu pekerjaan rumah BPJS Kesehatan adalah menjaga agar masyarakat tidak jatuh sakit, termasuk penularan Covid-19.

"Pelayanan berbasis digital ini harus bisa menjadi, mengoptimalkan upaya preventif-promotif. Karena, PR bagi JKN yang sebenarnya bukan hanya mengobati yang sakit, tapi bagaimana agar masyarakat tidak sakit," ujar Tulus saat berbicara dalam diskusi virtual ‘Optimalisasi Layanan Jaminan Kesehatan di Era Pandemi Covid-19’ pada Jumat, 23 Oktober 2020.

Baca Juga: Myanmar Yakinkan Tiongkok untuk Kembalikan Pengungsi Rohingya dari Bangladesh

"Adanya upaya digital itu, itu harus dimanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat agar aspek-aspek preventif-promotif itu tercapai, dan penyakit-penyakit yang lebih dominan katastropik, itu bisa ditekan," katanya.

Ia mengatakan digitalisasi layanan BPJS Kesehatan menjadi kebutuhan yang mendesak, mengingat 350 juta penduduk Indonesia kini memiliki ponsel dan sebagian besar menggunakan smartphone.

YLKI juga mendorong rumah sakit untuk memiliki nomor telepon seluler pasien BPJS Kesehatan, terutama yang memiliki kondisi kronis agar dapat mengontrol kesehatannya secara rutin.

Di bagian lain, Direktur Layanan Perluasan dan Pengikatan BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari menjelaskan bahwa saat wabah korona kali ini, BPJS Kesehatan mengumumkan inovasi layanan digital untuk membantu masyarakat dalam hal fasilitas.

Ia mengatakan, aplikasi BPJS Kesehatan "Mobile JKN" di smartphone kini bisa melakukan skrining Covid-19 mandiri, antrean online, dan konsultasi dokter.

Baca Juga: Jelang El Clasico, Zidane Akan Berupaya Mempertahankan Rekor Apik di Camp Nou

"Bisa melakukan skrining untuk memastikan bawa apakah bapak-bapak, ibu-ibu sekalian aman, berisiko, atau tidak," kata Andayani.

Sedangkan pada layanan antrean online, peserta BPJS Kesehatan diharapkan dapat memanfaatkannya, sehingga tidak perlu berada di fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk menunggu antreannya saat sakit.

"Kami berharap bahwa peserta akan mendapatkan manfaat yaitu melakukan pendaftaran kesehatan, pendaftaran pada waktu ingin berobat di fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama tanpa harus datang langsung," kata Andayani.

Menurut Andayani peserta akan datang ke fasilitas kesehatan tingkat pertama, kalau sudah melakukan antrean online, maka peserta tersebut akan datang ke puskesmas atau ke dokter menjelang saat hendak diperiksa.

Baca Juga: ENHYPEN Berhasil Dapatkan Penghargaan Golden Play Button dari YouTube meskipun Belum Debut

Begitu pula dengan layanan konsultasi dokter di aplikasi. Andayani menjelaskan, cukup banyak masyarakat yang telah menggunakan konsultasi dokter “Mobile JKN” sehingga membantu mengurangi kemungkinan penyebaran virus corona.

"Karena tidak harus semua peserta itu ketemu dengan dokternya. Yang bisa dilakukan secara online, bisa dilakukan secara online," kata Andayani.

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler