13 Jemaah Umrah Indonesia Terpapar Covid-19, Segera Ditangani Pemerintahan Arab Saudi

11 November 2020, 19:06 WIB
Ilustrasi umrah di tengah pandemi yang telah dimulai. /Shams Alam Ansari/ Pexels

PR BANDUNGRAYA – Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama, H.M. Arfi Hatim, mengatakan 13 orang jemaah umrah Indonesia dari tiga kelompok terbang (kloter) terkonfirmasi positif Covid-19.

Rinciannya, delapan jemaah umrah positif Covid-19 pada rombongan kloter pertama, lima jemaah positif pada kloter kedua, dan nol jemaah umrah yang positif pada kloter ketiga.

Arfi menuturkan penanganan jemaah umrah yang positif Covid-19 itu merupakan tanggung jawab pemerintah Arab Saudi. Di sana, para jemaah yang positif Covid-19 melakukan isolasi mandiri sambil menunggu swab test ulang.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar yang Pertama Kali Dilihat Menujukan Karakter Asli, Coba 4 Tes Berikut!

Penanganan oleh Pemerintah Saudi dan operator setempat tersebut dilakukan sampai jemaah menjadi negatif Covid-19. Adapun kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan advokasi ditangani oleh pihak penyelenggara umrah dan Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

"Di sana sudah dilakukan proses isolasi, sambil menunggu waktu nanti dilakukan swab test ulang, mudah-mudahan hasilnya negatif. Jadi sudah ditangani Kementerian Kesehatan Arab Saudi dan penyelenggara umrah," kata Arfi sebagaimana dikutip prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Antara.

Ia mengatakan bahwa sebelum jemaah Indonesia berangkat dari tanah air ke tanah suci sudah dinyatakan negatif Covid-19 dibuktikan melalui hasil swab test. Akan tetapi, selama kurun waktu berlangsung terdapat jamaah yang positif Covid-19.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING STRAY KIDS di Shopee 11.11 Big Sale: RCTI, SCTV, hingga Shopee Live Malam Ini

Sementara ini, pihaknya akan mengevaluasi kegiatan umrah di tengah pandemi untuk memastikan jemaah umrah datang dan pulang ke Indonesia dalam keadaan sehat. Meskipun, ia mengklaim telah membuat upaya pencegahan penularan Covid-19 saat kegiatan ibadah umrah dengan baik

"Sebelumnya kita sudah membuat mitigasi dengan mempertimbangkan segala resiko terburuk, inilah kemudian yang harus kita evaluasi. Kita harap jamaah yang berangkat dalam kondisi sehat, pulang juga sehat," tuturnya.

Pada hari Selasa 10 November 2020, satuan petugas Covid-19 Arab Saudi mencatat yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai angka sebanyak 1.096 kasus dan 3 orang meninggal akibat Covid-19.

Baca Juga: Bertemu ARMY dengan Rambut Berantakan, Ini 5 Foto Jimin di Live Terbaru, Nomor 3 Bikin Meleleh!

Kementerian Kesehatan dan Pencegahan mengatakan jumlah total kasus sejak pandemi dimulai telah mencapai 144.385 kasus, dengan jumlah kematian 518 orang. Kementerian menambahkan bahwa 742 orang pulih selama 24 jam sebelumnya, sehingga jumlah pemulihan menjadi 139.701.

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengatakan bahwa 788.038 orang telah melakukan umrah secara bertahap mulai 4 Oktober. Tahap ketiga, yang dimulai pada 1 November, memungkinkan jamaah dari luar negeri untuk melakukan ritual bersama penduduk.

Pemerintah Arab Saudi menangguhkan umrah pada bulan Maret dan secara signifikan mengurangi jumlah jamaah haji pada bulan Juli dengan hanya mengizinkan sekitar 1.000 jamaah, semuanya sebagai tanggapan terhadap pandemi Covid-19.

Baca Juga: Fakta Golongan Darah O: Kami Adalah ‘The Warriors’ Tapi Rentan Kena Bisul, Ini Penjelasannya

Wakil menteri mengatakan pada tahap pertama umrah, yang berlangsung selama 14 hari, 84.000 jemaah diterima, 6.000 orang per hari.

210.000 jemaah melakukan umrah selama tahap kedua, yang berlangsung selama 14 hari, dengan kapasitas 15.000 jamaah per hari. 4 kelompok yang berjumlah hampir 1.000 jemaah datang dari luar negeri.

Kegiatan ibadah umrah kembali dibuka oleh Pemerintah Arab Saudi pada awal November ini. Rombongan jemaah umrah Indonesia kloter pertama telah diberangkatkan pada 1 November lalu. Kemudian kloter kedua diberangkatkan pada 3 November, dan kloter ketiga diberangkatkan pada 8 November 2020.

Baca Juga: Golongan Darah Kamu AB? Dikenal Sebagai Teman yang Menyenangkan Tapi Pelupa, Simak Selengkapnya

Sementara itu, Sheikh Abdulrahman Al-Sudais, presiden Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci menyerukan peningkatan jumlah jalur di sekitar Ka'bah untuk mengakomodasi peningkatan jumlah jemaah umrah dan untuk mengalokasikan jalur bagi para lansia, penyandang disabilitas, serta jalur bagi mereka yang menggunakan kursi roda.

Al-Maddah mengatakan bahwa selama tahap ketiga, protokol regulasi akan ditinjau untuk merampingkan layanan bagi jemaah dan menilai setiap perubahan yang diperlukan.

Jemaah umrah wajib memesan melalui aplikasi Eatmarna untuk menunaikan umrah, salat di Masjidil Haram, mengunjungi Masjid Nabawi dan salat di Ruang Suci Nabi di Masjid Nabawi, sesuai dengan ketentuan dan kapasitas yang tersedia. Setiap jemaah juga harus memiliki tiket pesawat pulang pergi yang telah dikonfirmasi.

Baca Juga: Putus dari Sang Tunangan, Pria Asal Brasil Ini Berakhir Nikahi Diri Sendiri Habiskan Rp914 Juta

Otoritas Arab Saudi sendiri telah mengeluarkan pedoman protokol kesehatan dalam rangka menerima jemaah umrah yang berasal dari luar negeri. Di antaranya terdapat persyaratan bahwa jemaah wajib berusia 18 hingga 50 tahun.

Lalu, para jamaah harus bebas dari Covid-19 dengan menunjukkan sertifikat uji tes swab PCR risiko infeksi Covid-19.

Sertifikat harus diterbitkan laboratorium terpercaya di negara asal jamaah tidak lebih dari 72 jam sebelum pemberangkatan. Lalu, terdapat masa karantina minimal selama tiga hari setibanya di Saudi.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler